JAKARTA - Gelombang panas melanda Eropa bagian selatan pekan ini. Cuaca ektrem ini menyebabkan suhu panas mencapai 44 derajat celcius.
Mengutip Mirror, Selasa 16 Juli, berdasarkan peta maximum temperature anomalies, sejumlah negara di Eropa bagian selatan terlihat berwarna merah.
Warna merah pada peta itu dipicu gelombang panas hingga kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Cuaca ekstrem melanda Eropa ini berasal dari gelembung udara Gurun Sahara.
Diperkirakan suhu panas 42-44 derajat celcius akan terus terjadi di kawasan Mediterania dan Laut Hitam hingga akhir pekan ini. Cuaca itu lebih panas 10 derajat celcius dari rata-rata suhu di Eropa pada pertengahan Juli.
SEE ALSO:
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)