Sederet Fakta Mahasiswa STIP Tewas di Tangan Senior
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra. (Dok. Ist)

Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Putu Satria Ananta Rustika, menjadi korban dugaan aksi penganiayaan hingga tewas, Jumat, 3 Mei. Terduga pelaku disebut merupakan seniornya.

Polisi telah menindak lanjuti kasus ini dan melakukan investigasi lebih jauh. Berikut ini beberapa fakta temuan terkait kasus yang tengah ramai disorot.

Penganiayan di Kamar Mandi

Aksi penganiayaan itu dialami Putu Satria Ananta Rustika berawal saat bersama empat rekannya berada di area Gedung Pendidikan.

Tiba-tiba mereka dipanggil oleh seniornya dan ditegur karena mengenakan pakaian olahraga saat berada di Gedung Pendidikan. Mereka langsung dibawa ke kamar mandi.

Di sanalah, senior itu diduga menganiaya Putu Satria Ananta Rustika. Lima kali pukulan disebut diarahkan ke bagian ulu hati.

"Saya rasa CCTV cukup clear (jelas) untuk menceritakan peristiwa itu. Karena salah satu kejadian dilihat di kamar mandi," ujar Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan dikutip Sabtu, 4 Mei.

Putu Satria Ananta Rustika pun terkapar setelah dianiaya. Sehingga, sosok senior itupun menbawanya ke klink yang berada di area STIP.

Namun, kondisi Putu Satria Ananta Rustika seolah terus memburuk. Hingga akhirnya meninggal dunia.

"Korban (meninggal dunia) diduga akibat kekerasan yang dilakukan oleh oknum senior tingkat dua dalam kegiatan tadi pagi," sebutnya.

Luka di Ulu Hati

Berdasarkan pemeriksaan sementara ditemukan adanya luka di bagian ulu hati Putu Satria Ananta Rustika. Bekas luka itu tak seperti pukulan benda tumpul.

Diperkirakan, bekas luka itu akibat lima kali pukulan yang dilakukan senior STIP tingkat dua tersebut.

“Ada luka bekas kekerasan di sekitar ulu hati. Bukan benda tumpul, tapi luka tumpul,” ucapnya.

Namun, untuk memastikannya, jenazah Putu Satria Ananta Rustika dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Proses autopsi akan dilakukan.

“Korban dilakukan visum oleh dokter yang kompeten di Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk mengetahui sebab kematian,” sebut Gideon.

10 Orang Diamankan

Dalam penanganan kasus dugaan penganiayaan ini, polisi bergerak cepat. Setidaknya ada 10 mahasiswa STIP yang diamankan.

Mereka akan dimintai keterangan. Tujuannya untuk mengatahui secara detail rangkaian aksi penganiayaan tersebut.

“Sudah diamankan, sementara masih dalam pemeriksaan. Hari ini kita memeriksa 10 orang lebih untuk menceritakan peristiwa yang terjadi,” kata Gidion.

Teridentifikasi

Dari rangkaian penyidikan sementara, polisi menyebut pelaku sudah mulai teridentifikasi.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra menyebut berdasarkan alat bukti yang sudah dikumpulkan, penyidik sudah mulai memetakan sosok pelaku.

"Sementara terindikasi ada yang kita sudah curigai," ujar Wira.

Kendati demikian, proses pemeriksaan saksi dan pengumpulan alat bukti masih dilakukan. Sehingga, nantinya dapat menguatkan atau mengerucutkan sosok pelaku penganiayaan.

"Nanti kita akan pastikan ketika diambil keterangan lebih lanjut," kata Wira.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)