JAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta membentuk Satuan Tugas (Satgas) Khusus Segmen Sungai Ciliwung untuk mengawasi serta menangani sampah di aliran Sungai Ciliwung di wilayah Ibu Kota.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menyebut Satgas Khusus Segmen Sungai Ciliwung ini akan bekerja bukan hanya selama musim hujan, melainkan sepanjang tahun.
Satgas ini, menurut Asep, akan menangani sampah yang masih lolos dalam mesin saringan sampah di TB Simatupang, Jakarta Selatan.
“Dengan kombinasi Satgas Ciliwung dan Saringan Sampah TB. Simatupang, Kami optimis dapat mengendalikan timbulan sampah di Sungai Ciliwung dan meminimalisasi potensi banjir akibat sampah,” kata Asep dalam keterangannya, Selasa, 5 Maret.
Asep berharap kerja Satgas Ciliwung yang memantau dan membersihkan sampah di aliran Kali Ciliwung bisa membantu mengurangi volume sampah yang berpotensi menyebabkan banjir.
“Kami berharap dengan sinergi semua pihak, termasuk masyarakat, Sungai Ciliwung dapat menjadi sungai yang bersih dan bebas dari sampah, dan risiko banjir bisa diminimalkan,” jelas Asep.
Kepala UPS Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Dadang Cahya Rusdiana menguraikan, satgas ini beranggotakan 140 orang yang berasal dari berbagai Satuan Pelaksana (Satlak) UPS Badan Air kecamatan yang dilintasi Sungai Ciliwung.
“Satgas Ciliwung ini dibagi menjadi 5 segmen yang dimulai dari hulu Ciliwung di Jakarta, yaitu di segmen 1 mulai dari Menko UI hingga Saringan Sampah TB Simatupang, segmen 2 mulai dari TB Simatupang hingga Sodetan Ciliwung, segmen 3 mulai dari Sodetan Ciliwung hingga Pintu Air Manggarai, segmen 4 mulai dari Pintu Air Manggarai hingga Muara, dan segmen 5 di sepanjang Sungai Ciliwung lama,” urai Dadang.
SEE ALSO:
Selain itu, Satgas Ciliwung juga akan dilengkapi dengan peralatan yang memadai, seperti perahu karet, jaring sampah, alat angkut sampah, hingga alat keamanan bagi para petugas.
“Pembentukan Satgas Ciliwung ini merupakan upaya serius UPS Badan Air agar Sungai Ciliwung bebas dari sampah,” imbuhnya.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)