JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berkoordinasi untuk menjaga petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dengan pemeriksaan komprehensif melalui dinas kesehatan di masing-masing daerah.
"Kami akan mendorong KPPS diperiksa secara komprehensif dan nanti rekan-rekan di daerah akan berkoordinasi dengan dinas kesehatan masing-masing," kata anggota KPU Idham Holik usai menghadiri Uji Coba Tiga Rancangan Peraturan KPU (PKPU) di Jakarta dilansir ANTARA, Kamis, 11 Januari.
Idham, yang juga ketua Divisi Teknis KPU, menjelaskan pihaknya secara aktif mendorong seluruh petugas KPPS diperiksa secara komprehensif, guna memastikan agar setiap anggota yang bertugas di tanggal 14 Februari 2024 tidak jatuh sakit.
Dengan begitu, lanjutnya, penyelenggaraan pemungutan hingga penghitungan suara Pemilu 2024 dapat berjalan lancar tanpa menelan korban jiwa, seperti yang terjadi saat Pemilu 2019.
Namun demikian, sayangnya, KPU tidak menyediakan obat-obatan atau asupan vitamin yang memadai bagi seluruh petugas KPPS di lapangan.
"Untuk obat, nanti akan dikoordinasikan ke dinas kesehatan yang di bawah pemerintahan masing-masing," sambung Idham.
Idham menegaskan insiden ratusan petugas meninggal akibat kelelahan bekerja saat Pemilu 2019 menjadi pembelajaran berharga bagi KPU. Hal itu terus diupayakan untuk dicegah supaya tidak terulang kembali di Pemilu 2024.
SEE ALSO:
Apalagi, lanjutnya, metode penghitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS) Pemilu 2024 akan sama persis dengan Pemilu 2019, yakni hanya menggunakan satu panel.
"Kami sebagai penyelenggara pemilu harus memitigasi potensi dan hal-hal yang tidak diinginkan," ucapnya.
Karena itu, di samping memperkuat koordinasi dengan dinas kesehatan, KPU juga mengambil langkah antisipasi dengan menerbitkan peraturan berkaitan dengan persyaratan batas usia petugas KPPS.
"Usianya 17 sampai 55 tahun dan direkomendasikan atau diutamakan yang berusia muda," ujar Idham.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)