JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggagas penanaman pohon kurma di seluruh daerah dalam rangka peningkatan ekonomi umat.
Ke depan, MUI NTB akan menggandeng Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) serta berbagai komunitas anti riba.
Demikian pernyataan Ketua MUI NTB, H Syaiful Muslim usai menerima kunjungan silaturahmi Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah di Aula Kantor MUI NTB, Kamis, 21 Januari.
"Peningkatan ekonomi umat melalui budi daya kurma sangat mendukung dengan berbagai potensi alam yang dimiliki NTB, mulai dari kondisi tanah, kelembahan, suhu, udara dan temperaturnya cocok untuk ditanami pohon kurma," ujar dia dilansir Antara.
Salah bila menganggap kurma hanya bisa tumbuh di negara Timur Tengah. Sebab faktanya, menurut Syaiful, di beberapa wilayah NTB, budidaya kurma berhasil dikembangkan.
Salah satu daeah 'penghasil' kurma berada di Kabupaten Lombok Utara (KLU), melalui Asosiasi Petani Kurma Indonesia (APKI) Wilayah NTB.
SEE ALSO:
"Hingga saat ini, puluhan petani di Lombok Utara sudah menanam pohon kurma sejak dulu. Alhamdulillah semuanya tumbuh subur dan berbuah lebat. Melihat segala potensi yang ada, mudah-mudahan program ini dapat terwujud, sehingga kita tidak lagi mengimpor buah kurma, bahkan kalau ini berhasil, maka kita akan mengekspor buah kurma," ucapnya.
MUI NTB meyakini, komoditas kurma sangat menjanjikan jika mampu dikembangkan di NTB. Bahkan keberhasilan dalam sektor itu akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat setempat.
"Dan yang paling sukses mengembangkan budi daya kurma adalah puluhan petani di Lombok Utara dengan puluhan hingga ratusan pohon kurma yang telah berbuah lebat dan sudah banyak yang telah dipanen. Budi dayanya pun berhasil menjalar dikembangkan sampai ke Sumbawa, Dompu hingga Kabupaten Bima," kata Syaiful Muslim.
Gubernur NTB H Zulkieflimansyah menambahkan, MUI NTB selain fokus pada pembinaan agama dan erukunan antarumat, juga memiliki andil sebagai wadah untuk menggali dan membangkitkan potensi ekonomi yang ada di NTB. Karena itu, ia sangat mendukung program budi daya kurma tersebut.
"Saya kira, sebelum mengembangkan budi daya kurma lebih lanjut, saya kasih saran untuk berkomunikasi dengan Universitas Mataram (Unram), karena mereka lebih paham terhadap teknologi pertanian," ujar Gubernur NTB.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)