JAKARTA - Matahari belum bersinar sepenuhnya namun tekad anggota DPR Fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade menjawab masukan publik naik transportasi umum KRL Commuter Linetelah bulat.
Andre akhirnya memutuskan akan menuju kantornya di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta dari stasiun terdekat di rumahnya Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan.
"Kita akan berangkat ke Stasiun Rawa Buntu di Serpong untuk naik KRL menuju Stasiun Palmerah supaya deket kantor DPR untuk menjawab masukan dari netizen," kata Andre diiringi bunyi ayam berkokok dan siulan burung dalam potongan video di akun Twitternya, Senin 10 April.
Video yang diunggah Andre itu juga memperlihatkan dirinya memasuki stasiun kemudian melangkah ke gerbong KRL yang telah sesak dipenuhi masyarakat untuk beraktivitas.
KRL Commuter Line memang 'ganas'. Terutama pada pagi dan sore. Para pemakainya juga biasanya tidak muluk-muluk, ingin duduk di bangku penumpang, bisa masuk gerbong yang kerap penuh demi mengejar waktu saja sudah bersyukur.
Gerbong kereta KRL pun melaju. Gambar mulai nampak tidak stabil, naik turun. Kameramen yang mengambil aktivitas Andre di transportasi publik 'sejuta umat' itu beradaptasi dengan goyangan KRL. Sang kameramen berdiri, begitu juga Andre.
Andre berjejal bersama masyarakat lain di jam sibuk. Tak ada jarak, badannya saling bersentuhan dengan penumpang. Dalam situasi seperti itu bau satu sama lain tentu tak dapat ditepis. Beruntung itu dahulu, kini masker menjadi pencegahnya.
SEE ALSO:
Dalam momen melajunya KRL, Andre sempat mengobrol singkat dengan seseorang di depannya. Hanya tangan kanannya yang memegang besi gantungan.
Posisinya saat itu ternyata tidak seimbang dengan laju goyangan gerbong KRL. Tangan kirinya kemudian meraih pegangan besi di atas badan.
Belum mantap, tangan kanan Andre berpindah posisi memegang besi di arah depan. Gerbong pun berhenti di Stasiun Palmerah. Andre yang memakai baju batik lengan pendek dengan topi dan masker hitam keluar gerbong KRL Commuter Line.
Dari situ, Andre bersama penumpang lain harus mengantre terlebih dahulu keluar stasiun. Jangan tanya sepi atau tidak antrean untuk keluar stasiun yang biasanya berdekatan dengan pusat kantor, tentunya ramai dan mengular pada jam-jam tertentu.
Andre akhirnya keluar dan turun dari tangga stasiun menuju DPR untuk beraktivitas. Semoga perilaku Andre memakai KRL menjadi kebiasaan dan diikuti anggota DPR lainnya ya! :)
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)