JAKARTA - Momen kelulusan atau wisuda merupakan sebuah momen yang sangat penting bagi seorang mahasiswa. Wisuda menandakan bahwa para mahasiswa telah berhasil menempuh bidang pendidikan dan program yang dipilih.
Setelah menjalani proses wisuda, para mahasiswa yang telah lulus dan menyelesaikan pendidikannya akan mendapatkan pengakuan akademik. Sedikitnya, wisuda dilakukan 1 kali setiap tahun yang diikuti oleh seluruh mahasiswa yang telah di yudisium.
Mahasiswa yang telah lulus atau menjalani wisuda akan berhak menyandang gelar atau sebutan profesional sesuai dengan bidang dan program pendidikan yang diikuti. Sementara yudisium sendiri merupakan penetapan hasil studi para mahasiswa pada suatu program tertentu.
Para mahasiswa akan dinyatakan lulus suatu program jika mendapat nilai minimal C dari setiap mata kuliah yang dijalani dengan angka sekurang-kurangnya 2,01. Di Indonesia, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah mahasiswa yang masih dalam masa menempuh pendidikan hingga akhir 2021 lalu adalah sekitar 7,6 juta mahasiswa.
Sebanyak 3,2 juta diantaranya merupakan mahasiswa dari universitas negeri dan 4,4 juta merupakan mahasiswa di universitas swasta. Sementara itu, terdapat pula mahasiswa yang berada di bawah Kementerian Agama sejumlah 1,1 juta mahasiswa, maka apabila digabungkan jumlahnya menjadi sekitar 8,7 juta mahasiswa di Indonesia.
Seluruh mahasiswa ini tentunya sangat menanti-nantikan momen kelulusan untuk memperoleh gelar dari program dan bidang pendidikan yang diikuti. Selain itu, seleksi masuk perguruan tinggi yang tidak mudah dengan banyaknya pesaing tentu semakin membuat momen wisuda akan sangat dinantikan bagi para mahasiswa.
Jumlah mahasiswa yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, menandakan bahwa minat untuk menempuh jenjang pendidikan di perguruan tinggi semakin tinggi dengan persaingan yang semakin ketat pula.
Dengan jumlah mahasiswa yang banyak tersebut, menghasilkan lulusan yang banyak pula.
Diketahui Indonesia berhasil meluluskan sarjana atau diploma sejumlah 1,5 juta setiap tahunnya. Lulusan ini akan menambah jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang berpendidikan di perguruan tinggi.
Salah satu universitas swasta yang baru saja juga menggelar acara wisuda program sarjana adalah Matana University. Pada Senin, 7 November 2022, Matana University resmi menggelar Wisuda ke-4 dan Dies Natalis ke-8 yang diadakan di Grand Ballroom Atria Hotel Gading Serpong, Tangerang.
Acara tersebut bertemakan “Graduating with Dedication, Discipline and Responsibility” yang dihadiri Franky Jamin, Rektor Matana University, Ervan Adi Nugroho, Ketua Yayasan Matana, dan Paristiyanti Nurwardani, Kepala LLDIKTI Wilayah III, jajaran pimpinan Universitas Matana serta jajaran kepala sekolah dan guru SMA-SMA di Tangerang.
Franky Jamin menyampaikan tentang tema yang diusung bahwa dedikasi merupakan unsur penting untuk mencapai prestasi di mana membutuhkan pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran untuk suatu keberhasilan. Lalu disiplin berarti membentuk kebiasan dan perilaku yang berdampak positif.
SEE ALSO:
Kemudian responsibility, di mana lulusan Matana dapat menjadi pribadi yang dapat diandalkan dan dipercaya.
"Tersematnya gelar akademik tersebut maka sebagai individu yang memiliki kecerdasan intelektual, dituntut untuk senantiasa mengedepankan dedikasi, disiplin, dan tanggung jawab dalam pikiran, perilaku, dan tindakan," jelas Franky Jamin.
Paristiyanti Nurwardani selaku Kepala LLDIKTI Wilayah III juga menyampaikan beberapa penghargaan yang telah diraih oleh Universitas Matana yakni Mahasiswa Matana yang telah terpilih sebagai Head of Google Developer Student Club dan Matana University yang telah meraih bantuan pendanaan program penelitian dan Purwarupa PTS dari Kemendikbud-Ristek.
"Mulai hari ini harus memiliki planning dan action yang jelas untuk dapat menggapai masa depan yang cemerlang, serta perbanyak dengan literasi CV orang-orang hebat di sekitar saudara, pelajari, dan implementasikan mengenai target yang hendak dicapai, be the best of the best," tuturnya.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)