JAYAPURA - Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto didampingi Direktur Reskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani meninjau lokasi pembunuhan dan mutilasi warga di Jalan Budi Utomo Ujung, Mimika, Papua,

Tiba di lokasi, rombongan Kompolnas memantau tempat kejadian serta mendengar keterangan yang diberikan oleh Kapolres Mimika serta Dirreskrimum Polda Papua.

Usai meninjau tempat kejadian perkara (TKP), rombongan kemudian mendengarkan paparan penanganan kasus serta penunjukan barang bukti oleh Sat Reskrim Polres Mimika yang bertempat di Polres Mimika mile 32 yang turut dihadiri Komnas HAM Provinsi Papua Frits Ramandey.

Benny Mamoto  mengatakan pihaknya hadir di Kabupaten Mimika sebagai pengawas eksternal Polri dalam rangka melakukan supervisi penanganan kasus pembunuhan disertai mutilasi.

“Tadi pagi kami telah meninjau ke TKP, di mana telah terjadi penembakan, pembunuhan dan juga perampasan uang. Kami juga diberikan kesempatan untuk menerima paparan atau gelar perkara oleh Kasat Reskrim dan disaksikan Komnas Ham Provinsi Papua,” terang Benny dikutip dari keterangan tertulis Humas Polda Papua, Jumat, 2 September.

Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto mendengarkan paparan kasus mutilasi warga Mimika/FOTO Humas Polda Papua

Kompolnas mengapresiasi langkah Polri dalam upaya mengungkapan khasus tersebut yang mana proses penyidikan Polri sudah menggunakan pendekatan Scientific Crime Investigation.

Dengan bukti-bukti yang ada dan didukung keterangan para saksi, maka proses pembuktian di pengadilan diharapkan akan berjalan lancar.

“Ini adalah langkah transparansi Polri atas penanganan kasus ini. Kami mengapresiasi karena dengan transparansi kasus ini maka kita berharap penanganan nantinya dapat obyektif dan sesegera mungkin untuk dapat dilimpahkan ke kejaksaaan, sehingga masyarakat nantinya akan bisa mengawal proses persidangan sehingga dapat terjawab apa yang sebenarnya terjadi,” papar Benny Mamoto.

Terhadap para pelaku yang ditangkap, Kompolnas mendorong agar penanganan kasus tersebut sesegera mungkin dapat cepat diproses.

“Kasus ini menjadi atensi publik bahkan bapak presiden. Di samping itu penuntasan kasus ini dengan memburu DPO perlu diintenskan. Kami juga berharap perlu ada langkah-langkah antisipasi dalam rangka meminimalisir dampak kasus ini, sekali lagi kami berikan apresiasi tinggi atas kinerja yang telah ditunjukan dan semoga kasus ini segera tuntas dalam penanganan Polri,” tutur Benny Mamoto.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)