JAKARTA - Menggaet milineal jadi perhatian calon wali kota Makassar, Sulawesi Selatan. Platform TikTok yang sedang digandrungi kini jadi sarana kampanye menjangkau milenial di tengah pandemi COVID-19 yang membatasi interaksi langsung guna mencegah penyebaran virus corona.
Strategi kampanye lewat TikTok ini juga yang digunakan calon wali kota-wakil wali kota Munafri Arifuddin-Rahman Bando (Appi-Rahman) di Pilkada Makassar. Data soal pemilih milenial yang jumlahnya 400 ribu lebih atau 53 persen dari total pemilih, mengharuskan Appi-Rahman menggaungkan strategi khusus di Pilkada Makassar.
“Tingkat penetrasi internet, media sosial sangat tinggi, ditambah dengan penyiapan dari awal terkait pandemi COVID-19, kampanye dibatasi. Sejak awal kami siapkan strategi di media sosial. Di TikTok anak muda yang bersama kami bergerilya,” ujar Juru Bicara Appi-Rahman, Fadli Noor dihubungi VOI, Minggu, 27 September.
Lewat TikTok, tim Appi-Rahman mendistribusikan konten terkait program di Pilkada Makassar. Jingle untuk TikTok juga disiapkan.
“Sudah 100 akun Tiktok. Di TikTok mereka menyampaikan goal yang dituju,” sambung Ketua PSI Sulsel ini.
SEE ALSO:
“Strategi elektoral punya tahapan-tahapan. Kita tidak akan pernah dipilih kalau kita nggak dikenal tidak disukai. Jika dikaitkan pemilih milenial ke TPS, kita mengambil salah satu ruangnya dari TikTok, sehingga saat mendistribusikan gagasan lebih connect. Kali ini battlenya di media sosoal,” kata Fadli Noor memastikan penyiapan strategi lain untuk memastikan dukungan milenial ke calon nomor urut dua ini.
Appi-Rahman yang diusung Demokrat, PPP, Perindo dan PSI ini punya tujuan menjadikan Makassar Bangkit sebagai kota paling terdepan di Indonesia Timur. Kebangkitan Makassar akan ditandai pertumbuhan ekonomi dan indeks pembangunan manusia yang tinggi, rendahnya pengangguran, menurunnya angka kemiskinan serta meningkatnya kesejahteraan rakyat secara adil dan merata.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)