MEDAN - Video sopir angkutan kota (angkot) menabrak polisi di Pematang Siantar, Sumatera Utara (Sumut) viral di media sosial. Polisi ini sempat menempel di bagian depan angkot
Kasat lantas Polres Pematang Siantar, AKP Muhammad Hasan mengatakan polisi yang ditabrak bernama Bripka Panal Simarmata. Sedangkan, sopir angkot bernama Pantun Aritonang.
Peristiwa ini terjadi pada Senin, 14 September di Jalan Sutomo, Pematang Siantar. Kejadian bermula saat Bripka Panal hendak menolong perempuan yang tiba-tiba berteriak di dekat lokasi kejadian.
"Awalnya ada anggota kita yang melakukan pertolongan pada seorang perempuan yang mengalami sakit. (seperti) Tekanan jiwa, jadi anggota kita membantu karena dia berteriak-teriak di Jalan Sutomo," ujar Hasan kepada wartawan, Rabu, 16 September.
Akibat kejadian itu, terjadi kemacetan panjang di kawasan tersebut. Usai membawa perempuan yang berteriak-teriak, Bripka Panal berupaya mengurai kemacetan lalu lintas.
Saat meminta angkot yang dikendarai Pantun maju, sopir tak menuruti. Polisi menghampiri angkot tersebut.
"Pada saat anggota kita mendatangi, sopirnya malah bilang gini 'Apa kau, mau kau tangkap aku' malah bilang gitu, sambil menjalankan angkotnya sehingga anggota kita menyelamatkan diri naik ke atas (bagian depan angkot)," ujar Hasan.
"Hanya 5 meter saja karena kondisi pada saat itu jalan macat, jadi mobil itu tidak berjalan kencang," ujar Hasan.
SEE ALSO:
Atas kejadian itu kata Hasan, polisi menilang Pantun, sekaligus juga menyita kendaraannya. Selain itu, Pantun juga memohon maaf kepada pihak kepolisian.
"Kemudian pemilik angkot berikut mandor dan supirnya sudah datang ke kantor kita bermohon maaf dan mengakui kesalahan," ujar Hasan.
Permintaan maaf Pantun dilakukan secara terbuka kepada polisi, melalui video singkat.
"Atas kejadian semalam tanggal 14 hari Senin, saya benar benar bersalah atas nama Pantun Aritonang melawan petugas kepolisian. Saya minta maaf sebelumnya atas kejadian yang semalam. Itu benar benar saya yang bersalah. Saya menyesali perbuatan saya atas kejadian semalam. Tolong maaf kan saya," ujar Pantun.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)