GARUT - Bukan hanya mengubah posisi kepala Garuda Pancasila dari menghadap ke kanan menjadi ke depan, Paguyuban Tunggal Rahayu di Garut, Jawa Barat, juga mencetak uang sendiri. Uang ini diduga akan digunakan untuk transaksi para anggota paguyuban.

“Uang ini yang justru kami dapatkan belakangan, dengan pecahan 20 ribu, 10 ribu, seribu dan lima ribu dengan memakai foto ketua paguyuban. Kalau lihat dari desain ini gambar Sukarno, tapi mukanya diedit, informasinya sudah dijadikan alat transaksi oleh anggotanya. Yang sangat kaget dia memakai Bank Indonesia, tapi gambarnya yang bersangkutan, ujar Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Garut, Wahyudijaya, Selasa, 8 September. 

Bakesbangpol juga menemukan fakta soal penggunaan gelar profesor, doktor dan gelar akademis yang disematkan pada nama pimpinan Paguyuban Tunggal Rahayu.

"Ada hal lain yang menjadi perhatian kami, yaitu penggunaan gelarnya. Hal ini sudah pelecehan terhadap dunia akademisi," sambungnya.

Saat ini Pemkab Garut bersama instansi lainnya yakni TNI dan Polri sudah menggelar rapat koordinasi untuk menyelesaikan kasus dugaan pelecehan terhadap lambang negara burung Garuda.

"Kami tadi sudah rapat dan sepakat bahwa hukum jadi prioritas penanganan kasus ini, nanti akan diketahui apakah ada persoalan pidananya atau tidak," kata Wahyudijaya.

Dia menegaskan Paguyuban Rahayu Tunggal belum terdaftar di Bakesbangpol Garut. Paguyuban ini juga tidak memiliki akta notaris.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)