JAKARTA - Aktivis dan politikus Hong Kong Joshua Wong menyerukan pemboikotan film Mulan. Seruan boikot dilakukan usai pemeran utama film, Crystal Liu mengunggah dukungan pada polisi Hong Kong.
Dukungan itu Crystal unggah di Weibo, media sosial mirip Twitter yang paling populer di China. Sementara, ajakan boikot Wong dilontarkan dengan premis hak asasi manusia (HAM) dan kebebasan.
"Disney menjilat Beijing. Dan karena Liu Yifei (nama asli Crystal) mendukung tindakan brutal polisi di Hong Kong, maka saya sarankan semua pihak yang memiliki keyakinan terhadap HAM untuk #BoycottMulan," Wong berkicau di Twitter.
Seorang kritikus film asal Beijing, Shi Wenxue berkomentar. Ia mengatakan propaganda anti-Mulan yang diserukan Wong dan kelompoknya tak akan berhasil bahkan akan meningkatkan rasa patriotisme para penggemar film di China.
Benar saja, seruan boikot Mulan justru menyulut rasa nasionalisme di jagat warganet China. Bahkan beramai-ramai mereka membeli tiket film Mulan.
SEE ALSO:
"Saya tidak ingin nonton film ini. Tapi karena komentar Wong, saya memutuskan membeli tiketnya," seorang warganet menulis di Weibo, dikutip Senin, 6 September.
"Tujuan kelompok separatis itu tidak menolak Mulan secara keseluruhan, tapi memanfaatkan nama Mulan untuk mendukung apa yang disebut demokrasi dan kebebasan sekaligus untuk mendiskreditkan China," tulis warganet lainnya.
Mulan sendiri telah rilis di Amerika Serikat (AS) pada Jumat, 4 September lalu. Selanjutnya, China akan menyusul pada Jumat, 11 September mendatang.
Awalnya film yang dibintangi Liu Yifei alias Crystal Liu, Donnie Yan, Jet Li, dan Gong Li itu dijadwalkan rilis di kawasan Amerika Utara pada 27 Maret. Namun, rencana itu ditangguhkan karena pandemi COVID-19.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)