JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menandatangani perjanjian kerja sama untuk mengadakan pemasangan koneksi internet atau Wi-Fi yang tersebar di 9.000 titik di Jakarta.

Pemasangan ini diinisiasi oleh Pemprov DKI, bekerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) dan PT Bali Towerindo Sentra.

"Kebutuhan warga atas akses internet itu makin tinggi di saat pandemi. Makin banyak kegiatan yang dilakukan di rumah juga makin banyak. Karena itu, sekarang kita luncurkan program Wi-Fi gratis untuk warga," kata Anies di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat, 28 Agustus.

Program internet gratis ini dinamakan JakWifi. Saat ini sudah tersedia 2.691 titik akses dan akan ditingkatkan kapasitasnya secara bertahap. Perluasan penyediaan akses internet JakWifi ditargetkan lebih dari 9.000 titik akses selama dua bulan ke depan.

"Jika nanti ada lambang JakWifi, berarti di sifu ada Wi-Fi gratis. Harapannya, nanti akan dikembangkan lebih luas lagi untuk kita bisa beri akses ke seluruh Jakarta," ungkap Anies.

Menambahkan, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Atika Nur Rahmania menjelaskan, perluasan penyediaan akses internet tersebut melalui tiga skema.

Pertama, Wi-Fi akan ditempatkan  yaitu melalui layanan Pemprov DKI Jakarta di gedung pemerintahan, taman, RPTRA, sekolah-sekolah negeri, dan daerah-daerah yang tidak terjangkau.

Skema kedua adalah skema CSR oleh Apjatel, dengan 50 titik WiFi di RW kumuh. Sementara, skema ketiga adalah CSR oleh PT Bali Indotower, yang memberikan 6.000 titik akses, baik di ruang tertutup maupun terbuka untuk digunakan bersama oleh masyarakat Jakarta.

"Paling tidak, nanti satu titik bisa digunakan oleh maksimal 50 pengguna secara bersamaan. Itu yang sedang kita tingkatkan," kata Atika.

Untuk informasi lokasi titik akses beserta perluasannya, masyarakat bisa mengecek menggunakan aplikasi JAKI (Jakarta Kini).

"Kami berharap, 9.000 titik JakWifi ini sudah bisa dinikmati oleh masyarakat secara tidak terkendala dal dua bulan ke depan," ungkap Atika.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)