JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut saat ini pemerintah sulit mencapai target pemeriksaan menggunakan metode PCR dan TCM sebanyak 30 ribu per hari dengan konsisten.

"Target 30 ribu pemeriksaan spesimen pada saat ini cukup berat dicapai. Sekarang rata-rata pemeriksaan 20 ribu sampai 25 ribu," kata Wiku dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Kamis, 27 Agustus.

Wiku menyebut, target pemeriksaan uji spesimen sempat terlaksana pada 30 Juli, yakni sebanyak 30.046 spesimen diperiksa.

Namun sayangnya, jumlah pemeriksaan pada hari-hari berikutnya kembali menurun, dengan rata-rata pemeriksaan sebanyak 20 ribu hingga 25 ribu spesimen per hari.

Bahkan, saat akhir pekan, jumlah spesimen yang diperiksa tak lebih dari angka 20 ribu per hari. Hal ini disebabkan sebagian laboratorium milik swasta libur pada akhir pekan.

Wiku mengatakan, kondisi ini terjadi karena upaya untuk memperkuat jejaring laboratorium yang ada dan memaksimalkan fasilitas yang ada di laboratorium menjadi tantangan utama kami.

"Sumber daya manusia laboratorium memang pada saat ini jumlahnya tidak banyak. Tentu target ini memerlukan mobilisasi dari SDM laboratorium yang lebih banyak, sehingga jam operasionalnya bisa ditingkatkan," tutur Wiku.

"Kemudian, jejaring untuk pengiriman sampel dari fasilitas kesehatan ke laboratoriumnya juga diatur sehingga tidak terjadi antrean panjang dari lab-lab yang ada, selain suplai dari reagen yang diperlukan untuk laboratorium," imbuhnya.

Meski begitu, saat ini pemerintah sedang meningkatkan kinerja penyelidikan epidemiologi dan contact tracing agar testing juga bisa ditingkatkan.

"Selain itu, kita juga menambah laboratorium-laboratorium swasta untuk ikut serta di dalam tesing ini," tuturnya. 

Sampai saat ini, telah ada 320 jumlah laboratorium jejaring di Indonesia. Rinciannya, ada 158 laboratorium PCR, 138 laboratorium TCM, dan 24 laboratorium gabungan PCR dan TCM.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)