JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan baju adat dari Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam upacara detik-detik proklamasi kemerdekaan RI di Istana. 

Baju adat yang dikenakan Jokowi didominasi warna merah dan putih. Baju adat itu bermotif kaif berantai nunkolo. 

Presiden tampak menerapkan protokol kesehatan seperti mengenakan masker warna putih yang sepadan dengan pakaian adat yang digunakan pada upacara peringatan kemerdekaan, Senin, 17 Agustus.

Sementara Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengenakan pakaian adat Melayu Indonesia bercorak warna gelap. Ma’ruf juga mengenakan masker warna gelap.

Sementara itu, Ketua DPR Puan Maharani tampak mencolok dengan pakaian adatnya. Puan Maharani, dilansir Antara mengenakan Tekuluk Bai Bai, pakaian adat Jambi. Puan memilih perpaduan warna merah, hitam, dan emas, dalam pakaian adat.

Upacara peringatan kemerdekaan di Istana pada tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Upacara peringatan kemerdekaan mengutamakan protokol kesehatan pencegahan COVID-19

Jumlah peserta yang hadir di Istana Merdeka dibatasi. Masyarakat dan sebagian besar pejabat negara dan pejabat daerah mengikuti upacara kemerdekaan secara virtual.

Sementara itu, Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman mengatakan, upacara dan perayaan detik-detik proklamasi tahun ini tetap berlangsung khidmat serta menampilkan keberagaman adat dan budaya Indonesia. Meskipun dilangsungkan di tengah pandemi COVID-19.

"Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengundang 267 juta rakyat Indonesia bersama-sama dengan jajaran pemerintahan Kabinet Indonesia Maju untuk mengikuti upacara peringatan ke- 75 tahun detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Senin, 17 Agustus, pukul 10.00 WIB," ujar Fadjroel dalam keterangannya, Senin, 17 Agustus.

Fadjroel mengatakan, kesatuan semangat harus terbentuk dalam kebangkitan melawan pandemi COVID-19 serta memanfaatkan peluang krisis sebesar-besarnya untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Maju.

"Perayaan kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 ini merupakan energi raksasa transformasi fundamental di segala bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," katanya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)