JAKARTA - Fahri Hamzah dan Fadli Zon nampak semringah setelah dianugrahi tanda kehormatan Bintang Mahaputera Nararya dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 13 Agustus.
Fahri memberikan pujian kepada Jokowi karena perbedaan politik tidak menjadi penghalang pemberian penghargaan ini. Untuk itu, kata dia, ini menjadi momentum untuk menjaga persatuan bangsa.
"Pada momen-momen 17 Agustusan seperti ini, Presiden (Jokowi) sebagai kepala negara tentu lebih menonjol menjaga persatuan kita, menjaga simbol-simbol negara kita," ucap Fahri dalam siaran langsung akun Youtube Sekretariat Presiden, Kamis, 13 Agustus.
Apalagi, menurutnya, saat ini Indonesia sedang dilanda pandemi COVID-19. Semua pihak mesti mengesampingkan keberpihakan politik mereka untuk membantu mengendalikan kasus COVID-19 di Indonesia.
"Situasinya sekarang kan lagi COVID dan sebagainya. Jadi, saya kira itu lah momennya sekarang bagi kita semua untuk mempersatukan bangsa kita," ungkap dia.
另请阅读:
Hal yang sama juga disampaikan Fadli Zon. Dia menganggap, pemberian tanda kehormatan kepadanya adalah untuk menjaga tradisi sistem demokrasi di Indonesia. Di mana, semua orang bebas menentukan pendapatnya masing-masing.
"Apa yang disampaikan merupakan tradisi yang kita mempunyai tujuan yang sama, sama-sama merawat dan menjaga Indonesia," tutur Fadli.
Fadli menambahkan, penyematan tanda penganugerahan kepada dirinya yang merupakan anggota legislatif tersebut sama saja memberikan penghargaan kepada masyarakat. Sebab, jabatannya di parlemen saat ini adalah menyuarakan pandangan rakyat.
"Saya dan juga saudara Fahri dari pimpinan lembaga tinggi negara DPR yang mewakili rakyat, tentu penghargaan ini sebetulnya adalah penghargaan untuk rakyat dan lembaga perwakilan rakyat," ucap politikus Gerindra tersebut.
"Kami ucapkan terima kasih atas pengakuan terhadap demokrasi kita dengan tadi berbagai perbedaan. Itu sebenarnya adalah potensi kita untuk maju," tutup dia.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)