JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membantah adanya kabar bohong yang mengatakan relawan vaksin COVID-19 menjadi kelinci percobaan. Dia menilai, pernyataan itu tidak tepat apalagi dalam prosesnya para relawan ini terus dipantau oleh tim dokter.
Selain itu dia menilai, keikutsertaannya sebagai relawan vaksin COVID-19 diharapkan bisa menghentikan penyebaran kabar bohong tersebut di tengah masyarakat.
"Saya sebagai gubernur kenapa ikut, karena ketika ada yang bilang 'pemimpinnya saja enggak yakin. Kita jadi kelinci percobaan' saya kira tidak begitu. Kita melihat ini ilmiah makanya saya ikut bersama relawan," kata Ridwan melalui video yang ditayangkan di akun Twitternya @ridwankamil dikutip Rabu, 12 Agustus.
Ridwan berharap, dengan keikutsertaannya sebagai relawan vaksin COVID-19, masyarakat menjadi yakin dengan vaksin hasil kerja sama PT Bio Farma dan perusahaan Sinovac dari China.
Lebih lanjut, Ridwan mengatakan masyarakat tak perlu khawatir dengan vaksin COVID-19 tersebut jika nantinya telah diproduksi secara luas karena tak akan ada efek samping bagi kesehatan.
"Efek samping vaksin yang saya tahu dan menurut konfirmasi adalah demam sesaat, bengkak sesaat karena penyuntikan dan orang masih boleh berkegiatan setelah dilakukan vaksinasi ini," ungkap dia.
"Sehingga kalau digunakan ke rakyat Jabar, Indonesia. Buktinya gubernurnya sudah melakukan itu dan mudah-mudahan menenangkan dan meyakinkan," imbuhnya.
SEE ALSO:
Sebelumnya, Ridwan Kamil juga turut menjadi relawan vaksin COVID-19. Pria yang akrab disapa Kang Emil mengatakan dirinya telah resmi mendaftarkan diri menjadi relawan untuk uji coba klinis tahap tiga vaksin COVID-19 dari Sinovac, China.
Diketahui, pengujian klinis tahap tiga vaksin tersebut membutuhkan 1.600 orang relawan yang berdomisili di Kawasan Bandung Raya. Kang Emil berharap segala sesuatunya bisa berjalan lancar dan dengan dirinya mendaftarkan diri sebagai relawan guna memastikan pemimpin ikut terlibat dalam pengujian vaksin secara langsung sehingga rakyat pun tergerak untuk jadi relawan.\
"Mudah-mudahan lancar, kalaupun iya, saya laksanakan sesuai prosedur tidak ada keistimewaan, kalaupun tidak ya saya permaklumkan mungkin ada faktor faktor kesehatan yang diperhatikan," kata dia.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)