JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut terjadi perbaikan dalam angka prevalansi stunting atau gizi buruk di Indonesia. Dari data yang dimilikinya, Jokowi mengatakan angka stunting di tahun 2013 yang jumlahnya berkisaar 37 persen turun menjadi 27,6 pesen di tahun 2019.
"Ini ada penurunan yang cukup lumayan tapi saya kira ini tidak cukup. Kita harus menurunkan lebih cepat lagi dan target kita sesuai yang saya sampaikan, saya berikan kepada Menteri Kesehatan di tahun 2024 kita harus bisa turun menjadi 14 persen," kata Jokowi dalam rapat terbatas, Rabu, 5 Agustus.
Demi mencapai angka itu, Jokowi kemudian memerintahkan jajarannya untuk fokus menurunkan angka stunting terutama di 10 provinsi yang angka prevalansinya tertinggi di Indonesia.
Adapun 10 provinsi tersebut adalah NTT, NTB, Sulawesi Barat, Gorontalo, Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah.
"Nanti Mendagri juga bisa menyampaikan gubernur, bupati, dan walikota sampai ke kepala Desa terutama untuk 10 provinsi tersebut agar betul-betul bisa konsentrasi dan fokus untuk penurunan stunting," ujarnya.
SEE ALSO:
Lebih lanjut, eks Gubernur DKI Jakarta itu meminta akses pelayanan kesehatan bagi ibu hamil maupun balita di Puskesmas ataupun Posyandu tetap berjalan seperti biasa di tengah pandemi COVID-19.
Dia juga meminta aspek promotif dan edukasi sosialisasi bagi ibu hamil dan keluarga terus digencarkan untuk meningkatkan pemahaman pencegahan stunting.
"Sekali lagi saya minta ini juga melibatkan PKK, tokoh agama, tokoh masyarat RT dan RW serta relawan dan kita harapkan ini menjadi gerakan bersama di masyarakat," pungkasnya.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)