JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai banyak masyarakat yang terus khawatir akibat pandemi COVID-19. Hanya saja dia tidak mengetahui apa penyebab kekhawatiran tersebut terjadi di tengah masyarakat.

"Saya tidak tahu sebabnya apa tapi suasana pada minggu-minggu terakhir ini kelihatannya masyarakat berada pada posisi yang khawatir mengenai COVID. Entah karena kasusnya meningkat atau terutama menengah atas melihat karena orang yang tidak taat pada protokol kesehatan tidak makin sedikit dan makin banyak," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 3 Agustus.

Lebih lanjut, eks Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan agar jajarannya memperhatikan penerapan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19 dan perubahan perilaku di tengah masyarakat. Apalagi, pemerintah punya pekerjaan rumah untuk menekan angka penyebaran COVID-19 di tengah masyarakat.

"Kita tahu sudah ada 111 ribu lebih kasus dengan fatality rate 4,7 persen dan angka kematian di Indonesia lebih tinggi 0,8 persen dari kematian global. Ini yang saya kira jadi PR besar kita bersama," tegasnya sambil menambahkan saat ini recovery case di Indonesia berada di angka 61,9 persen.

"Saya kira bagus terus meningkat angkanya. Oleh sebab itu, dalam kesempatan yang baik ini saya ingin agar yang namanya protokol kesehatan, perubahan perilaku di masyarakat menjadi perhatian kita," imbuhnya.

Sebelumnya, Penambahan kasus terkonfirmasi COVID-19 bertambah 1.519. Total kasus positif COVID-19 di Indonesia kini mencapai 111.455 kasus. Dikutip dari data covid.19.go.id, Minggu, 2 Agustus, sebanyak 1.056 orang dinyatakan sembuh dari COVID-19 sehingga total kesembuhan tercatat 68.975 orang. 

Sedangkan jumlah positif COVID-19 yang meninggal bertambah 43 orang dalam 24 jam terakhir. Penambahan ini membuat akumulasi pasien positif yang meninggal menjadi 5.236 orang.

Hingga saat ini, Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah kasus positif COVID-19 terbanyak yakni 22.324 kasus. Empat provinsi dengan jumlah terbanyak setelah Jatim yakni Jakarta (21.767 kasus positif), Jawa Tengah (9.659 kasus positif), Sulawesi Selatan (9.552 kasus positif) serta Jawa Barat (6.584 kasus).


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)