JAKARTA - Dua aktor beken Hollywood; Johnny Depp dan Robert Pattinson beradu akting dalam film Waiting for the Barbarians. Berlatar abad 19 di wilayah Asia, film ini menggambarkan bagaimana imperialisme dan kolonialisme mengubah kehidupan manusia. 

Johnny Depp berperan sebagai polisi kejam yang didatangkan dari pusat untuk menyelesaikan masalah pemberontak dengan menggunakan penyiksaan dalam interogasi. Ia ditemani polisi junior yang selalu membayanginya dan diperankan oleh Robert Pattinson. 

Johnny Depp (kanan), polisi kejam yang kerap menyelesaikan masalah pemberontak dengan menggunakan penyiksaan dalam interogasi

Film ini memiliki plot yang luar biasa dengan latar pegunungan dan padang pasir yang spektakuler. Metode kepolisian, peran pemerintahan, dan semua isu tentang ras dan pekerjaan sangat relevan dengan masa kini. 

Ini adalah kisah alegori yang terjadi di Timur Tengah, Kongo dan bagian lain di dunia pada saat ini.

Selain dibintangi nama-nama beken seperti Johnny Depp, Robert Pattinson dan Mark Rylance, film ini juga memiliki nama-nama besar di balik layarnya. Diambil dari novel berjudul sama karya pemenang hadiah Nobel J.M Coetzee, film ini dibesut oleh sutradara asal Columbia, Ciro Guerra yang filmnya pernah mendapatkan nominasi Academy Award kategori Best Foreign Language Film.

Robert Pattinson, polisi junior yang selalu membayangi polisi kejam Johnny Depp

Mengambil lokasi syuting di Maroko, sinematografer peraih piala Oscar Chris Menges, memperlihatkan beragam adegan menawan. Jadi tak heran jika film berdurasi 102 menit ini mampu memberikan reaksi visual yang menstimulasi pancaindra penontonnya.  

Berbeda dengan Tenet - juga dibintangi Robert Pattinson - yang belum pasti kapan tayang di bioskop Indonesia, Waiting for the Barbarians yang dirilis serentak di seluruh dunia pada 7 Agustus kemarin tayang eksklusif di Mola TV pada hari yang sama.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)