JAKARTA - Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menyampaikan pergerakan rupiah berpotensi melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin, 24 Maret.

Ariston menyampaikan Indeks dolar AS bergerak naik ke area 104.10 pagi ini, setelah di pagi akhir pekan kemarin masih bergerak di kisaran 103.

Menurutnya pergerakan rupiah masih berpotensi melemah hari ini terhadap dolar AS karena kebijakan tarif Trump yang akan diberlakukan dalam waktu dekat di 2 April.

"Pasar khawatir akan dampak negatif pengenaan tarif baru ini. Selain itu, tensi geopolitik yang menaik di Timur Tengah juga menambah kekhawatiran pasar," ujarnya kepada VOI, Jumat, 21 Maret.

Ia menyampaikan pergerakan rupiah pada Senin, 24 Maret, berpotensi melemah terhadap dolar AS ke area level Rp16.550 per dolar AS dengan potensi support di Rp16.400 per dolar AS.

Mengutip Bloomberg, pada hari Jumat, 21 Maret, Kurs rupiah spot di tutup turun tipis 0,01 persen ke level Rp16.502 per dolar AS. Sementara itu, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup melemah 0,12 persen ke level harga Rp16.501 per dolar AS.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)