JAKARTA - PT Pertamina International Shipping (PIS) menyiapkan sebanyak 326 armada tanker untuk menjaga kelancaran distribusi BBM dan LPG sepanjang masa liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Corporate Secretary PIS Muhammad Baron memaparkan, sejalan dengan PT Pertamina (Persero), PIS telah membentuk Satuan Tugas Nataru yang bersiaga selama 24 jam sejak tanggal 16 Desember hingga 9 Januari 2025.
"Dengan ratusan armada tanker yang andal, kami berfokus memastikan penyaluran BBM dan LPG sesuai jadwal, sehingga dapat memenuhi permintaan tinggi selama periode ini" ujar Baron, Kamis, 19 Desember.
Dari total tersebut, kata Baron, sebanyak 187 kapal diperuntukkan untuk pengangkutan BBM, 39 kapal untuk LPG, dan sisanya untuk mengangkut minyak mentah, avtur, black oil, petrokimia, dan lainnya.
Meski telah menyiapkan 326 unit kapal, PIS tetap mengantisipasi kenaikan permintaan dengan tambahan 15 kapal sebagai cadangan untuk mengamankan angkutan BBM dan solar selama masa Nataru.
Operasional armada tanker ini juga dibantu oleh 453 kapal pendukung dari PT Pertamina Trans Kontinental (PTK), untuk menunjang kegiatan pengapalan beserta jasa marine di pelabuhan.
Pemantauan secara berkala distribusi BBM dan LPG juga dilakukan oleh perusahaan dengan mengoptimalkan teknologi, di antaranya aplikasi EDTP 3.0, VCOMS, IPMAN, dan juga pemantauan cuaca dari BMKG. Pemanfaatan digitalisasi monitoring sistem juga disiapkan untuk mendeteksi situasi emergency, hingga prakiraan cuaca.
BACA JUGA:
Teknologi untuk memonitoring pergerakan kapal dan stok ini juga terintegrasi dengan Integrated Enterprise Data & Command Center (IEDCC) yang merupakan pusat informasi penyaluran energi mulai dari hulu, Kilang, Perkapalan, Terminal BBM hingga ke SPBU yang dimiliki oleh PT Pertamina (Persero).
Tidak hanya kesiapan kapal, PIS yang kini mengelola 6 terminal strategis milik PT Pertamina Energy Terminal (PET) juga memastikan kelancaran pasokan di pelabuhan, bunker, dan depot. Untuk bunker, PIS menjaga ketepatan waktu dengan meminimalisir masa tunggu akibat bunkering dan sekaligus memastikan kualitas bunker kapal.
Kelancaran operasional di pelabuhan juga dipastikan dengan berkoordinasi secara intens ke instansi pemerintahan baik terkait imigrasi, cukai, karantina, dan otoritas pelabuhan.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)