Minister of Industry (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita said the value of manufacturing added to Indonesia's (Manufacturing Value Added/MVA) economy reached 255 billion US dollars which made Indonesia's manufacturing value rise to 12th position globally.

"Ada data yang cukup menggembirakan yang dirilis oleh World Bank, yakni pada tahun 2023 lalu Indonesia berhasil masuk di posisi ke-12 top manufacturing countries by value added di dunia, dengan nilai manufacturing value added (MVA) sebesar 255 miliar dolar AS,” kata Menperin, di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu 24 Juli.Dia menjelaskan, posisi Indonesia tersebut mengungguli jauh dibandingkan negara anggota ASEAN lainnya, seperti Thailand dan Vietnam yang nilai MVA hanya setengah dari Indonesia, yakni masing-masing 128 miliar dolar AS, serta 102 miliar dolar AS.Ia mengungkapkan data yang juga membanggakan, nilai MVA Indonesia pada tahun 2023 tersebut meningkat 36,4 persen atau senilai 68 miliar dolar AS dari tahun 2022 yang mencapai 187 miliar dolar AS.“Hal ini menaikkan peringkat Indonesia dari peringkat ke-14 dunia di tahun 2022 menjadi peringkat ke-12 pada 2023,” katanya pula.Agus Gumiwang menyampaikan, capaian itu karena struktur manufaktur yang telah dimiliki di tanah air sudah jauh lebih komprehensif dan tersebar merata, sehingga memiliki nilai tambah (value added) yang besar daripada negara-negara kompetitor lainnya.“Untuk mempertahankan maupun meningkatkan prestasi ini, kuncinya hanya satu, yaitu industri manufaktur harus terus-menerus berupaya untuk memperkuat daya saing,” katanya lagi.

The Ministry of Industry also noted that the brilliant performance of the non-oil and gas processing industry sector was reflected in the first quarter of 2024, which remains the largest contributor to Gross Domestic Product (GDP), which is 17.47 percent with a growth of 4.64 percent, and provides the largest tax revenue of up to 26.9 percent. In addition, the investment realization of the manufacturing industry sector in the same period reached 38.73 percent, with a value of IDR 155.5 trillion.

On the export side, the shipment of non-oil and gas processing industrial products in the first semester of 2024 was able to reach US$91.65 billion or equivalent to 73.27 percent of the total national exports, with employment of 18.82 million people.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)