JAKARTA - Progres proyek pengembangan Kilang Balikpapan memasuki tahap baru. Salah satu Proyek Strategis Nasional ini telah menjadi sorotan, karena akan mengantarkan Kilang Balikpapan menjadi kilang dengan kapasitas pengolahan terbesar yang dimiliki Pertamina di Indonesia.Penambahan kapasitas dari 260 Mbsd menjadi 360 Mbsd dilakukan dengan membangun unit-unit kilang baru. Saat ini, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan telah siap menyambungkan kilang existing dengan kilang baru.“Sebanyak 1.516 daftar pekerjaan yang tergabung dalam 180 paket pekerjaan telah siap untuk dilaksanakan. Dengan rincian 995 pekerjaan dengan risiko tinggi, 13 pekerjaan kritikal, 876 equipment telah disiapkan serta hampir 97 persen material telah tiba. Mari kita kawal bersama cita-cita revamp untuk menaikkan kapasitas ini dengan On Time, On Budget, On Safety dan On Quality,” kata Manager Turn Around PT KPI Unit Balikpapan Koesoemo Wardoyo dalam keterangan kepada media, Sabtu 17 Februari.Koesoemo menambahkan, Proyek Strategis Nasional ini merupakan amanah yang diberikan kepada kita untuk meningkatkan kapasitas pengolahan kilang."PT KPI Unit Balikpapan mengambil posisi meremajakan kilang sehingga setelah Start Up kembali, bisa lari bersama dengan kilang yang baru,” tambah Koesoemo.Beberapa plant unit operasi Kilang Balikpapan secara bertahap mulai dinonaktifkan. Penonaktifan unit tersebut dilakukan dalam rangka Plant Stop Revamp (PSR) atau perawatan kilang secara berkala.Perawatan kilang yang dilakukan secara rutin ini, biasanya memakan waktu sekitar 1 bulan. Dengan adanya proses integrasi kilang existing dengan kilang baru ini pelaksanaan dilakukan dalam kurun waktu 2 bulan.Pada kesempatan ini juga dilakukan peresmian Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), Perluasan Parkir, DCU Center dan Gedung DCU Gate IV sebagai fasilitas pendukung PSR. Peresmian dilakukan oleh General Manager PT KPI RU V Balikpapan didampingi tim manajemen.
SEE ALSO:
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)