JAKARTA - Dewan Pengelola Dana Perantara Keuangan Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Response Pandemi (PPR-FIF) G20 secara resmi mengangkat Chatib Basri dari Indonesia dan Menteri Kesehatan Rwanda Daniel Ngajime sebagai ketua (co-chairs) pertama organisasi ini.

Dalam keterangannya, Chatib menyampaikan pendirian FIF akan dilihat sebagai sinyal yang jelas oleh masyarakat internasional sebagai aksi nyata G20 untuk secara kolektif dan kolaboratif mengambil pelajaran dari pengalaman pandemi COVID-19.

“PPR-FIF bertujuan untuk membantu negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah dalam memperkuat upaya mengatasi pandemi yang juga akan melengkapi upaya berbagai lembaga pembiayaan yang ada,” ujarnya dalam pernyataan tertulis pada 11 September.

Menurut Chatib, langkah pembentukan PPR-FIF dimulai pada masa Presidensi G20 Italia 2021 dimana G20 membentuk Panel Independen Tingkat Tinggi untuk mengusulkan hal-hal utama terkait pembiayaan yang dapat diatur secara sistematis dan berkelanjutan, untuk mengurangi kerentanan dunia terhadap pandemi di masa depan. Upaya ini selanjutnya dibahas dan disepakati serta akhirnya terwujud di bawah Presidensi Indonesia.

Indonesia juga dapat menerima manfaat langsung dari kontribusi yang dibayarkan, di mana Indonesia akan berposisi tidak hanya sebagai Founding Donor, tetapi juga dapat berposisi sebagai penerima dana.

“Potensi penggunaan dana ini sendiri dapat membantu Indonesia dalam mencapai program reformasi kesehatan dalam negeri, khususnya untuk program atau kegiatan yang terkait dengan PPR pandemi,” tuturnya.

Disebutkan bahwa keyakinan akan potensi pengembangan PPR-FIF juga meluas di luar forum G20, tercermin dari kontribusi yang dijanjikan dari dua negara non-G20 serta tiga organisasi filantropi. Kontribusi resmi yang tercatat sejauh ini berjumlah sekitar 1,4 milyar dolar AS.

“Sebagai Presidensi G20 2022, Indonesia akan terus menempatkan diri dalam posisi yang strategis untuk terlibat aktif dalam pembahasan dan menjaga keberlanjutan PPR-FIF, bersama dengan seluruh pemangku kepentingan terkait, sebagai bagian dari upaya bersama untuk memperkuat arsitektur kesehatan globa,” tegas dia.

Sebagai informasi, Dewan Pengelola Dana Perantara Keuangan Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Response Pandemi (PPR-FIF) yang merupakan capaian konkrit G20 dibawah Presidensi Indonesia untuk inisiatif penguatan arsitektur kesehatan global menggelar rapat perdana secara virtual pada tanggal 8-9 September 2022.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati bersama dengan Presiden Grup Bank Dunia, David Malpass dan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, memberikan sambutan sekaligus secara resmi membuka peluncuran Dana Perantara Keuangan-FIF (Financial Intermediary Fund).


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)