Persiapan Merger dengan PTPP, WIKA Lakukan Evaluasi Sistem Internal

JAKARTA - Emiten konstruksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menyampaikan update terkait rencana merger dengan PT PP (Persero) Tbk (PTPP).

Rencana itu merupakan bagian dari langkah Menteri BUMN Erick Thohir untuk merampingkan perusahaan sektor karya BUMN menjadi tiga.

Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya mengatakan, pihaknya mendapatkan arahan dari pemegang saham untuk menyiapkan sistemnya.

"Arahan terakhirnya kami diminta untuk menyiapkan sistemnya. Kami diminta untuk mengevaluasi terkait dengan kesiapan sistem," ujar Mahendra saat ditemui di Pluit, Jakarta Utara, Kamis, 12 Desember.

Mahendra menambahkan, bahwa pihaknya juga diminta untuk mengkaji seluruh sistem dan prosedur di perusahaan.

"Supaya nanti kalau seandainya itu dilakukan, WIKA sudah siap untuk mengerjakan," katanya.

Saat ditanyai lebih lanjut apakah proses merger tersebut bisa rampung tahun depan, Mahendra mengaku belum mendapatkan informasi lebih lanjut.

Menurut Mahendra, saat ini WIKA sedang fokus untuk melakukan kajian dan evaluasi sebagaimana arahan dari pemegang saham.

"Yang penting sekarang kami sedang melakukan kajian dan evaluasi. Tinggal pada saat nanti sequence-nya (gilirannya) terus kemudian programnya sudah bergulir, ya, insyaallah WIKA tinggal melakukan," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan bahwa merger BUMN Karya tidak akan mengganggu pelaksanaan penugasan dari negara ke perusahaan pelat merah di sektor konstruksi.

Erick juga bilang nantinya tujuh BUMN Karya akan dikonsolidasi menjadi tiga induk.

Menurutnya, konsolidasi ini bagian dari restrukturisasi untuk percepatan ke depannya.

Lebih lanjut, Erick mengungkapkan, konsolidasi BUMN Karya tersebut sudah dibahas bersama dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo.

"Tadi kami sudah bicara menjelaskan bahwa ketujuh BUMN ini nanti akan dipayungi oleh tiga induk. Jadi, ini hanya kami restrukturisasi, tidak akan mengganggu penugasan dan percepatan," ungkap Erick di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat, 15 November.

Rencananya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk akan masuk ke PT Hutama Karya (Persero).

Kemudian, PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan Brantas Abipraya dan Nindya Karya.

Ketiga, menggabungkan PT Pembangunan Perumahan (Persero) atau PTPP dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.