Dharma Pongrekun soal Giant Sea Wall: Silakan, Tapi Ganti Rugi Nelayan Rp137 Miliar per Tahun
JAKARTA - Calon gubenur DKI Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun menyoroti proyek Giant Sea Wall. Dia bilang karena sudah menjadi proyek strategis nasional (PSN) maka gubernur DKI mau tidak mah harus melanjutkannya.
“Karena giant sea wall sudah menjadi program pemerintah, program strategi nasional maka mau tidak mau kami sebagai gubernur (mendukung giant sea wall),” katanya dalam debat ketiga, dikutip dari YouTube KPU Provinsi DKI Jakarta, Minggu, 17 November.
Meski begitu, Dharma menyinggung kerugian yang bisa dialami para nelayan dari proyek tanggul raksasa di perairan Jakarta tersebut. Dia bilang nelayan berpotensi mengalami kerugian Rp26 jura per hari.
SEE ALSO:
“Ini juga tujuan daripada itu semua asal kembali manusia yang diutamakan, manusia penting sekali diutamakan. Siapa manusia di sana? yaitu para nelayan jangan lupa nelayan telah dirugikan Rp26 juta per hari kalau dihitung dalam satu tahun berarti Rp137 miliar,” jelasnya.
Dharma mempersilakan proyek giant sea wall dilanjutkan. Namun dengan catatan nelayan wajib mendapatkan ganti rugi sebesar Rp137 miliar per hari.
“Kami menyarankan silakan dilanjutkan tetapi ingat masyarakat nelayan wajib diberikan ganti rugi setiap tahun Rp137 miliar,” tuturnya.
Sekadar informasi, tanggul laut raksasa atau giant sea wall menjadi salah satu fokus Presiden Prabowo Subianto di bidang infrastruktur. Pembangunan tanggul raksasa ini amat penting untuk menyelamatkan pantai di utara Jawa yang amblas dan tergerus abrasi.
Tak hanya itu, tanggul laut raksasa ini juga menjadi penyedia bahan baku air di masa depan. Sehingga, dengan adanya proyek ini diharapkan masyarakat tak lagi menyedot air tanah.