Mauricio Pochettino Dipecat Chelsea Usai Makan Malam dengan Pemilik Klub
JAKARTA - Chelsea memberhentikan manajer Mauricio Pochettino meski membawa tim menduduki peringkat enam di Premier League Inggris. Pochettino sempat makan malam dengan salah satu pemilik klub Todd Boehly sebelum dipecat.
Chelsea menolak disebut memecat Pochettino setelah satu musim menangani Cole Palmer dkk. Klub berkilah kedua belah pihak sepakat berjabat tangan untuk mengakiri kerjasama. Alasan berakhirnya kesepakatan karena 'berkaitan dengan dinamika pekerjaan di struktur klub'.
Sebelum diberhentikan, Pochettino sempat makan malam dengan Boehly pada Jumat, 17 Mei 2024. Hanya berselang satu hari, dirinya bertemu dengan direktur olahraga klub, Paul Winstanley dan Laurence Stewart, untuk evaluasi performa tim dan kinerja Pochettino.
Pertemuan di markas latihan klub bukannya membahas rancangan tim musim depan. Mereka lebih dulu berdiskusi dengan pemilik klub lainnya, Behdad Eghbali sebelum menyampaikan kerjasama Chelsea dan Pochettino dinyatakan berakhir.
Keputusan diambil setelah mereka melakukan evaluasi dan Pochettino dinilai gagal mencapai target.
"Atas nama Chelsea, kami mengucapkan terima kasih kepada Mauricio atas pekerjaannya selama satu musim ini. Dia tetap akan disambut dengan hangat dan tangan terbuka kapan saja dia ingin kembali ke Stamford Bridge," demikian pernyataan resmi klub yang disampaikan direktur olahraga.
"Kami berharap dia meraih sukses di masa mendatang," kata mereka lebih lanjut.
Pochettino pun mengucapkan terima kasih mendapat kesempatan menangani klub yang bersejarah tersebut. Dia berharap Chelsea kian berkembang dan meraih sukses di kompetisi Premier League dan Eropa pada tahun-tahun depan.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada pemilik klub dan direktur olahraga yang memberi kesempatan saya menjadi bagian dari klub yang bersejarah ini," kata Pochettino.
"Klub kini memiliki posisi bagus untuk terus melangkah di Premier League dan Eropa di tahun-tahun mendatang," ujar eks pelatih Paris Saint-Germain ini yang mendapat telepon dari Boehly usai diberhentikan.
Pochettino menjadi manajer keempat yang menangani Chelsea selama dua tahun di bawah kepemilikan Boehly dan Eghbali. Mereka membeli klub setelah dijual miliuner Rusia Roman Abramovich.
Sebelumya, Chelsea ditangani Graham Potter, Thomas Tuchel dan Frank Lampard serta kemudian diarsiteki Pochettino yang menjadi manater paling lama di antara mereka.
Pencapaian Pochettino sesungguhnya tak mengecewakan. Pasalnya dia harus membenahi tim yang terpuruk dengan perpaduan pemain muda dan senior.
Selama kepemimpinan eks manajer Tottenham Hotspur ini, Chelsea menggelontorkan dana tidak kurang 400 juta poundsterling untuk membeli pemain.
Pemain yang didatangkan rata-rata berusia muda sehingga Pochettino selalu mengingatkan bahwa Chelsea butuh waktu untuk kembali meraih kejayaan seperti tahun-tahun sebelumnya.
Pochettino tidak hanya memadukan tim anyar tetapi juga dihadapkan dengan problem cedera banyak pemain.
Dengan kondisi tim yang butuh perbaikan, Pochettino mengawali kompetisi dengan menelan tiga kekalahan dari 10 pertandingan pertama.
Namun di pengujung kompetisi, pria asal Argentina ini mencatat prestasi mengesankan. Tim hanya kalah sekali dari 15 laga terakhir.
Dalam kondisi tim kurang bagus dan solid, dia masih bisa membawa Chelsea menduduki peringkat enam di klasemen akhir liga.
Chelsea yang sebelumnya berada di papan tengah akhirnya masuk big six dengan menempati posisi di atas Manchester United dan Newcstle United.
Dirinya juga membawa Chelsea mencapai semifinal Piala FA sebelum disingkirkan Manchester City dan ke final Carabao Cup. Hanya saja di final, The Blues kalah lawan Liverpool.
Persoalannya, Chelsea gagal lolos ke Liga Champions musim depan. Dia pun dinilai gagal mencapai target dan berujung dengan pemecatan.
SEE ALSO:
Mengenai penggantinya, sejumlah nama sudah menjadi kandidat. Di antaranya, Sebastian Hoeness (Stuttgart), Michel yang sukses membawa Girona ke papan atas La Liga Spanyol.
Kandidat lain Kieran McKenna yang membawa Ipswich Town promosi ke Premier League dan Enzo Maresca yang tidak kalah sukses mengarsiteki Leicester City.