Ini Penyebab Penjualan Penjualan Peugeot di Indonesia Dihentikan
JAKARTA - Model SUV besar yang lama dinantikan, Peugeot E-5008, resmi diperkenalkan dengan jarak tempuh yang mengesankan pada 20 Maret lalu. Model ini dibangun di atas platform STLA Medium Stellantis, menawarkan ruang lega dengan dimensi panjang 4.790 mm, lebar 1.890 mm, tinggi 1.690 mm, dan wheelbase 2.900 mm.
Dengan platform STLA Medium, Peugeot E-5008 bisa menawarkan sejumlah powertrain, mulai dari motor listrik tunggal berkekuatan 211 dk dengan baterai 73 kWh untuk jarak tempuh 500 km hingga tenaga 228 dk dengan paket baterai 98 kWh yang menempuh jarak 660 km. Varian puncak juga menawarkan tenaga tinggi mencapai 316 dk dari motor listrik bagian belakang, dengan jangkauan yang sama dari baterai 98 kWh.
Sementara, di Indonesia mulai Kamis, 2 Mei, penjualan kendaraan Peugeot di Indonesia dihentikan mulai Kamis,2 Mei. Di Indonesia, Peugeot sebelumnya fokus memasarkan kendaraan SUV Peugeot 5008, 3008, dan 2008.
Namun, penjualan kendaraan Peugeot di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir cenderung menurun.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Peugeot hanya membukukan penjualan borongan sebanyak 199 unit kendaraan pada 2023 dan dari Januari sampai Maret 2024 hanya menjual 28 unit kendaraan.
Angka penjualan tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan pada tahun 2022, ketika angka penjualan kendaraan Peugeot sampai 451 unit.
SEE ALSO:
Mengenai penghentian penjualan itu, pemimpin Eksekutif PT Astra International Tbk - Peugeot Sales Operation Rokky Irvayandi menyampaikan bahwa penghentian penjualan kendaraan Peugeot di Indonesia dilakukan sesuai dengan arahan dari Stellantis selaku prinsipal.
"Berdasarkan informasi dari Stellantis sebagai prinsipal dari Peugeot, Stellantis telah mengambil keputusan strategis untuk menghentikan penjualan Peugeot di Indonesia. Ini bagian dari strategi pertumbuhan bisnis Stellantis di kawasan ASEAN," katanya, dikutip dari ANTARA, Jumat, 3 Mei.
Ia mengatakan bahwa Astra selaku penanggung jawab penjualan kendaraan Peugeot di Indonesia menghargai keputusan Stellantis mengenai penjualan kendaraan merek Peugeot di Indonesia.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan pengaruh kehadiran merek-merek kendaraan China terhadap kebijakan prinsipal menghentikan penjualan Peugeot di Indonesia, ia membantahnya.
"Tak ada hubungannya dengan hal tersebut,” pungkasnya.