Panglima Militer Kenya Tewas dalam Kecelakaan Helikopter, Presiden Ruto: Kehilangan Menyakitkan Bagi Saya
JAKARTA - Presiden William Ruto mengatakan Kenya dan dirinya mengalami kehilangan, saat Panglima Militer negara itu, Jenderal Francis Omondi Ogolla tewas dalam kecelakaan helikopter saat menjalankan tugas di daerah terpencil.
Jenderal Ogolla tewas bersama sembilan pejabat militer lainnya, saat helikopter yang mereka tumpangi jatuh tak lama setelah lepas landas Hari Kamis.
"Tanah air kita telah kehilangan salah satu jenderalnya yang paling gagah berani," jelas Presiden Ruto pada konferensi pers, melansir Reuters 19 April.
Kecelakaan itu terjadi di wilayah Elgeyo Marakwet, sekitar 400 kilometer (250 mil) barat laut ibu kota Nairobi, dikutip dari Daily Sabah.
"Kematian Jenderal Ogolla adalah kehilangan yang menyakitkan bagi saya. Seorang jenderal bintang empat yang terhormat telah gugur dalam menjalankan tugas dan mengabdi pada negara," lanjutnya.
Helikopter yang sedang melakukan kunjungan ke pasukan yang dikerahkan di barat laut Kenya untuk memerangi pencurian ternak, jatuh hanya beberapa menit setelah meninggalkan Cheptulel Boys Secondary School di West Pokot County, kata Presiden Ruto.
Dia mengatakan, Jenderal Ogolla meninggalkan Nairobi pada Kamis pagi dengan helikopter angkatan udara jenis Huey, untuk mengunjungi pasukan yang dikerahkan di daerah North Rift dalam Operasi Maliza Uhalifu (Operasi Akhiri Kejahatan di Swalihi) dan lokasi lainnya.
Pihak berwenang Kenya telah lama berjuang melawan ketidakamanan di wilayah Rift Valley, dengan maraknya bandit bersenjata dan pencuri ternak.
Dua tentara selamat dari kecelakaan itu dan berada di rumah sakit, katanya, seraya menambahkan tim investigasi udara telah dikirim untuk mencari tahu penyebabnya.
SEE ALSO:
Jenderal Ogolla sebelumnya menjabat sebagai Panglima Angkatan Udara Kenya, sebelum naik menjadi Wakil Panglima Militer Kenya, sebelum dipromosikan oleh Presiden Ruto tahun lalu untuk menduduki posisi tertinggi di militer negara itu.
Mendiang Jenderal Ogolla bergabung dengan militer Kenya pada tahun 1984, di mana ia dilatih sebagai pilot pesawat tempur di Angkatan Udara Amerika Serikat dan sebagai pilot instruktur di Angkatan Udara Kenya (KAF), menurut profil Kementerian Pertahanan.
"Seorang jenderal bintang empat yang terhormat telah gugur dalam menjalankan tugas dan pengabdian kepada negara," kata Presiden Ruto yang juga mengumumkan tiga hari berkabung mulai Jumat disertai dengan pengibaran bendera setengah tiang.