The Indonesian Navy Introduces The Humanist Side Of Soldiers Through The Soap Opera Bintang Samudera
JAKARTA - TNI Angkatan Laut mengenalkan sisi humanis prajurit melalui Sinetron "Bintang Samudera" yang akan ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta nasional.
"Melalui tayangan sinetron ini, kami ingin mengenalkan kehidupan prajurit TNI AL yang tidak melulu 'keras' karena ganasnya gelombang. Kami juga manusia yang punya rasa cinta dan romantis," kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono usai menyaksikan Penandatanganan Perjanjian Kerja sama (PKS) antara TNI AL dan PT Verona Indah Picture selaku production house, di atas KRI Banda Aceh - 593 yang bersandar di Dermaga Kolinlamil, Jakarta Utara dilansir ANTARA, Senin, 29 Agustus.
Penandatanganan kerja sama itu dilakukan Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono dan Direktur PT Verona Indah Picture.
Dia berharap Sinetron "Bintang Samudera" ini bisa menjadi tontonan dan tuntunan bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya bagi para prajurit TNI Angkatan Laut.
Yudo akan meminta seluruh Komando Utama (Kotama), Pangkalan Angkatan Laut (Lanal), serta seluruh keluarga besar TNI Angkatan Laut untuk menyaksikan bersama-sama pemutaran perdana sinetron berjudul "Bintang Samudera" yang akan ditayangkan pada 10 September 2022.
"Saya sudah perintahkan seluruh jajaran TNI Angkatan Laut dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Miangas sampai Rote untuk menyaksikan pemutaran perdana Sinetron 'Bintang Samudera' pada tanggal 10 September 2022," ujarnya.
SEE ALSO:
Dia menjelaskan alasan pemutaran film atau sinetron berjudul "Bintang Samudera" itu dilakukan pada tanggal 10 September 2022.
Menurut Yudo, tanggal 10 September adalah sebuah momentum spesial bagi TNI Angkatan Laut karena 10 September merupakan peringatan HUT Ke-77 TNI Angkatan Laut yang diperingati jajaran prajurit TNI Angkatan Laut di seluruh Indonesia.
"Jadi itu, harapan kita Sinetron 'Bintang Samudera' bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia, sekaligus kita ingin menunjukkan kepada masyarakat melalui film ini bahwa sebenarnya prajurit TNI Angkatan Laut manusia biasa yang juga memiliki sisi humanis, memiliki sisi romantisme kehidupan, sama seperti halnya masyarakat yang lain," papar Kasal.
Sinetron ini bercerita tentang sepasang kekasih muda yang terpisah karena cita-cita. Mimpi dan masa depan yang harus mereka raih,akhimya membuat Nagita mengambil keputusan untuk meninggalkan laki-laki yang dia cintai.
Sampai takdir mempertemukan mereka kembali 7 tahun kemudian di sebuah peristiwa perompakan. Bintang telah mewujudkan cita-citanya menjadi seorang perwira Angkatan Laut dan Nagita menjadi seorang dokter.
Sinetron "Bintang Samudera" ini didukung sejumlah aktor dan aktris yang sudah familiar dengan pemirsa, seperti Riza Syah, Muhammad Hafidh, Steffi Zamora, Wieshely, Willem Federick Kaunang, Alfian, Rebecca Tamara, Ir. Natazhya Farahdiba, dan para pemain lainnya.