Gedung DPRD Kota Jambi Dilempari Batu oleh Massa Pakai Bercelana Sekolah

JAKARTA -  Gedung DPRD Kota Jambi dilempari batu oleh massa yang datang menggunakan sepeda motor. Akibat aksi ini, kaca pintu dan jendela kantor pecah berantakan.

Beberapa mobil yang parkir di depan kantor DPRD Jambi juga dilempari. Kejadian ini berlangsung sekira pukul 11.00 WIB. 

Menurut keterangan warga dan pedagang yang berjualan di depan Kantor DPRD Kota Jambi ratusan orang bersepeda motor datang sekitar pukul 10.55 WIB dengan berpakaian sipil, dan beberapa di antaranya ada yang menggunakan celana biru sekolahan.

Mereka datang konvoi berboncengan dengan sepeda motor ke depan Gedung DPRD Kota Jambi, mereka bergerombol. Namun beberapa saat kemudian, beberapa di antara mereka terjadi keributan sehingga suasana menjadi memanas.

Beberapa orang sudah mulai berjalan untuk pulang, namun ketika hendak meninggalkan lokasi itu, suasana kembali memanas. Sebagian dari mereka berhenti dan turun dari motor, kemudian menjebol pintu gerbang bagian kiri gedung DPRD Kota Jambi itu.

Mereka langsung melakukan pelemparan dengan batu-batu dan benda yang ada di depan kantor dewan tersebut.

"Saya takut sekali, saya kira mereka mau langsung pulang, namun ternyata kembali masuk dan melempari kaca-kaca," kata salah seorang pedagang makanan di lokasi kejadian dilansir Antara, Rabu, 7 Oktober.

 

Beberapa saat kemudian, aparat kepolisian dari Polsek Jelutung tiba di lokasi kejadian dan menghalau massa yang kemudian mereka meninggalkan lokasi kejadian. Beberapa saat massa sempat berkumpul di sekitar Tugu Keris dan selanjutnya meninggalkan lokasi itu.

Aparat kepolisian langsung melakukan pengamanan di sekitar lokasi kejadian, dan menanyai sejumlah pegawai dan skuriti di Kantor DPRD Provinsi Jambi itu.

"Saya kurang tahu masalahnya, tiba-tiba terjadi pelemparan saja," kata salah seorang petugas keamanan di DPRD Kota Jambi itu.

Ia menyebutkan suasana tidak bisa dikendalikan karena jumlahnya tidak sedikit. Hingga pukul 11.30 WIB lokasi depan Gedung DPRD Kota Jambi masih dijaga aparat kepolisian.