Pengamat: Partai Ummat Bisa Saja Dilirik Masyarakat Jika Jadi Pengkritik Pemerintah
JAKARTA - Partai baru yang didirikan oleh Amien Rais, yaitu Partai Ummat dinilai punya peluang untuk menarik masyarakat. Asalkan partai ini punya hal baru yang bisa ditawarkan ke masyarakat, seperti menjadi kritikus bagi pemerintah yang saat ini memiliki banyak partai pendukung.
"Mengkritisi pemerintah bisa saja akan menjadi jualan Partai Ummat. Isu itu masih laku karena tingkat kepercayaan publik masih rendah," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin saat berbincang dengan VOI, Jumat, 2 Oktober.
"Jadi menarik atau tidaknya, nanti tergantung apa yang dijual dan tergantung respons publik," imbuhnya.
Namun, Partai Ummat tak boleh terlena hanya menjadi pengkritik. Kata Ujang, partai ini harus memiliki program yang bisa ditawarkan kepada masyarakat dan memastikan program itu dibutuhkan. Jika hal ini dilakukan, maka partai baru ini bukan tak mungkin akan segera mendapat dukungan dari masyarakat.
Hal lain yang disinggung Ujang adalah masalah ketua umum. Ujang menilai, partai ini tak akan mengusung Amien Rais sebagai orang nomor satu di internal mereka.
"Kemungkinan bukan AR. Sosok lain, bisa dari loyalis Amien Rais ataupun yang lainnya. Jadi sosok baru," ujarnya.
Menurutnya, partai ini harusnya mencari sosok muda berpengalaman untuk menjadi pucuk pimpinan. Sebab, partai baru seperti Partai Ummat butuh darah segar dan tenaga muda. "Karena ke depan pemilihnya kan juga akan didominasi oleh kalangan milenial," tegasnya.
Mendapat apresiasi dari partai lama
Setelah nama partai baru ini diumumkan, sejumlah petinggi partai pun angkat bicara. Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut munculnya Partai Ummat ini diharapkan dapat menambah iklim demokrasi Indonesia ke depan.
"Mudah-mudahan bisa menambah iklim demokrasi Indonesia menjadi sehat," kata Dasco kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 1 Oktober.
Selama mengikuti aturan yang ada, menurutnya, partai baru ini harusnya tak ada yang mempermasalahkan. Sebab, membentuk partai adalah hak semua orang dan dilindungi oleh konstitusi. "Nah, apa yang dilakukan oleh Pak Amien Rais sepanjang mengikuti aturan yang ada tidak ada masalah partai baru," tegasnya.
Lagipula, Dasco meyakini partai baru ini tak akan berdampak pada suara yang dimiliki partainya. Selain itu, dia menilai hal semacam ini adalah persaingan yang wajar terjadi dalam proses demokrasi. Terpenting, katanya, semua partai harus menunjukkan program dan komitmennya kepada masyarakat. Utamanya, partai yang sudah memiliki kursi seperti Partai Gerindra.
"Saya pikir enggak ada masalah sepanjang masing-masing parpol yang sudah punya kursi menunjukkan program dan komitmen kepada masyarakat. Saya yakin kita bisa menjaga konstituen," kata dia.
Sementara Wasekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menyambut baik partai tersebut. Hanya saja dia mengingatkan, tiap partai politik pasti akan mengalami ujian saat pelaksanaan pemilu.
"Karena pertarungannya di situ, apakah parpol tersebut laku atau tidak," ungkap dia.
Meski begitu, dia tetap mengapresiasi kemunculan Partai Ummat karena hal ini menunjukkan jika iklim demokrasi di Indonesia saat ini dalam kondisi sehat. Selain itu, dia menganggap sah saja bila ke depan partai bentukan Amien ini akan mengambil jalan sebagai partai oposan.
"Terkait kebijakan dan langkah politik, itu urusan internal partai ummat yang tidak ada urusan dengan PPP," katanya.
SEE ALSO:
Sebelumnya, lewat sebuah video berdurasi hampir sekitar tiga menit, eks Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengumumkan nama baru partainya. Bukan bernama PAN Reformasi seperti yang selama ini digembar-gemborkan, partai ini bernama Partai Ummat.
"Partai Ummat insyaallah bertekad akan bekerja dan berjuang bersama anak bangsa lainnya," kata Amien dalam video yang diunggah dalam akun YouTube Amien Rais Official pada Kamis, 1 Oktober.
Dalam video tersebut, mantan Ketua MPR RI ini mengatakan, partai barunya itu akan berjuang melawan kezaliman dan menegakan keadilan. Selain itu, partai baru ini akan bekerja dan berjuang memegang teguh Pancasila, UUD 1945, serta aturan demokrasi universal.
Selanjutnya dia menjelaskan, partai ini nantinya akan senantiasa menjalankan perintah Allah yang ada di ayat suci Alquran. Ada dua hal yang dia singgung, pertama menegakkan kebajikan dan memberantas keburukan. Kedua, menegakkan keadilan dan memberantas kezaliman.