Kader Demokrat Panca Bicara Twit ‘Paha Mulus Calon Wawalkot Tangsel’ yang Direspons Sara
JAKARTA - Kader Demokrat Cipta Panca Laksana bicara soal cuitan ‘paha calon wakil walikota Tangsel itu mulus banget’. Panca menegaskan cuitannya bukan ditujukan untuk calon wakil walikota Tangerang Selatan, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.
“Silakan saja dia (Sara) berasumsi begitu, saya nggak ada menyebut nama dia,” kata Panca dikonfirmasi VOI, Minggu, 6 September malam.
Selebihnya Panca menolak berkomentar soal twit yang terlanjur ramai diperbincangkan. Apalagi Sara—panggilan Saraswati—menegaskan hanya dirinya perempuan satu-satunya calon wakil wali kota Tangsel.
"Ya, dikatakan bahwa tidak mencantumkan nama. Maka bisa saja yang beliau maksud adalah calon wakil wali kota yang lainnya yang notabene laki-laki semua. Mungkin saja. Namun sikap saya jelas. Tidak ada toleransi atas pelecehan seksual verbal sekalipun," kata Sara dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 5 September.
SEE ALSO:
Sara menyebut saat ini sudah terlalu banyak perempuan yang mengalami dan memaklumi pelecehan seksual. Hal ini, kata dia, harus dihentikan.
"Saya sebagai aktivis perempuan dan anak menyayangkan adanya kejadian ini dan para pelaku harus tahu kalau hal tersebut tidak meninggikan derajat perempuan tapi melukai martabat perempuan terutama contohnya para atlet olahraga perempuan," tegasnya.
"Silakan masyarakat yang menilai tetapi saya berpihak kepada para korban pelecehan seksual dan menyatakan bahwa hal ini tidak perlu mereka hadapi sendiri dan memang harus ada perbaikan sikap lewat pendidikan tentang akhlak dan karakter dan budi pekerti," imbuh keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tersebut.
Kicauan ini juga ditanggapi oleh Rana Baswedan yang merupakan Duta Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (RSD) untuk isu perempuan. Menurut Rana, tindak pelecehan semacam ini harus dilawan karena perempuan memiliki otoritasnya sendiri termasuk menggunakan pakaian yang sesuai dengan kegiatannya. Tak terkecuali Sara.
Rana juga mengingatkan Cipta Panca harusnya berpikir dua kali sebelum mentwit ujaran pelecehan tersebut.
"Bagaimana kalau orang-orang di sekitarnya yang mendapatkan tindak pelecehan seperti itu terlepas dari kemungkinan adanya niat untuk melemahkan lawan politiknya," tegas Rana saat dihubungi.
Rana menganggap, serangan dalam bentuk pelecehan seksual semacam ini harusnya dilawan karena sudah masuk ke dalam tindak pidana.