Menlu AS Jualan Sentimen terhadap China Saat Mempromosikan Donald Trump

JAKARTA - Donald Trump adalah satu-satunya orang yang dapat melawan China kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo. Klaim itu ia sampaikan dalam Konvensi Nasional Partai Republik seiring meningkatnya sentimen terhadap Negeri Tirai Bambu.

Melansir CNN, Rabu 26 Agustus, hubungan AS dengan China memburuk selama Trump menjabat sebagai presiden. Misalnya saja masalah perang dagang, pengusiran diplomat, dan emosi dari masing-masing pihak. 

Namun para pemimpin China juga tidak memiliki banyak dukungan atas sikapnya tersebut. Dengan demikian, poin utama dari semua masalah ini adalah: antara Trump dan Joe Biden, mana yang akan lebih keras dengan China. 

Sejalan dengan itu, salah satu janji Trump pada periode selanjutnya apabila terpilih nanti yakni mengakhiri ketergantungan AS dengan China."Jika saya tidak memenangkan pemilu, China akan memiliki AS dan Anda harus belajar berbicara bahasa China," kata Trump.

Sementara itu Pompeo sendiri telah lama menjadi sosok yang dibenci media pemerintah China. Namun tak ada jaminan jika ia dicopot dari jabatannya, akan memperbaiki masalah dengan China.

Sentimen China

Menurut survey Pew Research Center, basis masa pendukung kedua capres AS melihat China jauh lebih negatif daripada dulu. Sebanyak 83 persen pendukung Partai Republik yang disurvei mengatakan mereka memiliki pandangan yang tidak menguntungkan terhadap Negeri Tirai Bambu.

Sementara pendukung Partai Republik telah lama curiga terhadap China, pendukung Partai Demokrat dalam beberapa tahun terakhir juga menjadi lebih curiga. Sebanyak 68 persen pendukung Partai Demokrat yang disurvei, mengatakan mereka memandang China tidak baik. Meskipun Biden hanya menyebut China satu kali dalam pidato di Konvensi Nasional Partai Demokrat pekan lalu, ia berulang kali mengecam Trump karena lemah menghadapi China. 

Namun pemilu biasanya tidak dimenangkan dalam masalah yang disetujui oleh kedua belah pihak secara luas. Antipati umum semacam itu sebenarnya dapat menguntungkan China jika hal itu menjadi topik perdebatan yang membosankan. Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Global Times yang dikelola pemerintah China minggu ini, tabloid tersebut mengklaim bahwa hipnotis sinofobia semakin kurang efektif untuk menarik dukungan untuk Donald Trump dan Partai Republik gagal menarik lebih banyak pemilih.

Pada saat yang sama, fokus pada COVID-19 juga dapat memberi Trump banyak amunisi untuk mengejar China. Hal tersebut dikarenakan Pew Research menemukan bahwa 78 persen orang AS menempatkan banyak atau cukup banyak kesalahan atas penyebaran global virus corona, yaitu terkait penanganan awal pemerintah China terhadap wabah COVID-19 di Wuhan.

China mungkin lebih suka tidak menjadi bagian dalam topik ini. Tetapi pidato Pompeo menunjukkan bahwa dia dan anggota Partai Republik lainnya ingin menjadikan China sebagai masalah utama. Diketahui bahwa para petinggi China akan mengamati pidato konvensi Trump dengan cermat akhir pekan ini.