KAMI Deklarasi di Solo, PDIP Percaya Masyarakat Bisa Bedakan Politik Membangun Peradaban dan Politik Berambisi

JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya tak mempermasalahkan ada deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Kota Solo, Jawa Tengah yang pada Kamis, 18 Agustus lalu.

Meski ogah berkomentar lebih jauh, Hasto menilai, tak ada yang salah dengan deklarasi tersebut. Sebab, setiap warga negara punya hak untuk berkumpul dan berserikat.

Adapun alasan dia ogah berkomentar karena sebagai pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, banyak tugas lain yang harus dilakukan ketimbang mengomentari masalah deklarasi KAMI seperti mempersiapkan para calon kepala daerah hingga membantu masyarakat terdampak COVID-19.

"Sehingga kami tidak memberikan tanggapan secara khusus biarlah para ketua DPC PDI perjuangan yang memberikan tanggapan," kata Hasto dalam konferensi pers yang ditayangkan secara daring, Jumat, 21 Agustus.

Hanya saja, dia meminta agar semua pihak dapat berpolitik dengan cara membangun optimisme dan mendidik rakyat dengan hal baik. Apalagi, masyarakat saat ini mampu untuk menilai sikap para elite politik.

"PDIP terus mendorong berpolitik itu membangun optimisme, berpolitik itu mendidik rakyat dengan hal baik. Karena rakyat juga bisa melihat," tegasnya.

"Kami percaya rakyat Indonesia bisa melihat mana politik yang membangun peradaban, mana politik yang membangun keadilan, dan mana politik yang berambisi kekuasaan," imbuhnya.

Diketahui, setelah mendeklarasikan diri di Jakarta, KAMI juga melakukan deklarasi di Kota Solo, Jawa Tengah. Adapun deklarasi KAMI di Solo dihadiri eks Panglima TNI, Gatot Nurmantyo.

KAMI pertama kali dideklarasikan di Tugu Proklamasi, Jakarta oleh Din Syamsuddin dan sejumlah tokoh termasuk mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Din Syamsuddin menegaskan KAMI dibentuk untuk membantu menangani persoalan bangsa.

"Bangsa Indonesia mengalami masalah besar, maka marilah kita bangkit untuk menyelamatkan. Saya pribadi dan tokoh lintas agama, kita ingin menyelamatkan negeri tercinta sebagai tanggung jawab kebangsaan, sebagai tanggung jawab kerakyatan,” kata Din Syamsuddin dalam deklarasi, Selasa, 18 Agustus.

Di hadapan massa, Din Syamsuddin menegaskan, KAMI dibentuk sebagai gerakan moral. Gerakan ini bercita-cita menegakan kebenaran dan menciptakan keadilan bagi masyarakat.

“Kami sebagai gerakan moral, bersama-sama kita bergerak dan berjuang. Bahwa gerakan moral tidak sepi dari politik, kita juga berpolitik. Tapi politik moral, politik berbasis nilai-nilai moral,” sambungnya.