Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak 83 orang, baik atlet hingga tim official Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua terpapar COVID-19. Pemerintah pun menerapkan mekanisme kepulangan para atlet serta prosedur karantina atau isolasi terpusat (isoter). Di mana, biaya karantina akan ditanggung oleh pemerintah daerah (Pemda).

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun meminta setiap pemerintah daerah (pemda) untuk mempersiapkan isolasi terpusat bagi atlet di daerah masing-masing. Isolasi akan dilakukan selama 5 hari pasca kedatangan dari Papua.

"Terkait dengan mekanisme kepulangan ini diharapkan biaya tes dan karantina ditanggung oleh pemerintah daerah dan Satgas COVID daerah," ucapnya dalam konferensi pers secara virtual, Senin, 11 Oktober.

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan jika saat proses kepulangan ada atlet yang dinyatakan positif COVID-19, maka mereka harus menjalani perawatan terlebih dahulu di Papua.

"Nantinya akan di PCR pada hari pertama dan hari keempat. Sudah 30 persen atlet yang kembali ke daerah masing-masing," katanya.

Seperti diketahui, kasus konfirmasi positif COVID-19 pada atlet maupun official di PON XX Papua bertambah dari 65 kasus menjadi 83 kasus pada Senin, 11 Oktober.

Airlangga mengatakan bahwa dari 83 kasus terkonfirmasi positif COVID-19, 72 persen merupakan atlet. Kemudian, official 23 persen, coach 1,5 persen. Lalu, wasit 1,5 persen.

"Dan di situ masuk wartawan di sana yang meliput," tutur Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan positivity rate-nya adalah 1,45 persen. Adapun kasus terjadi di semua kota penyelenggara PON XX Papua, baik di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, dan Merauke.

Airlangga menyampaikan, kasus positif COVID-19 itu terjadi pada beberapa atlet untuk cabang olahraga (cabor), seperti judo, sepatu roda, motorcross, panahan, hingga kriket.