JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan jika kasus aktif COVID-19 didominasi oleh sebaran di luar wilayah Jawa-Bali. Dalam catatannya, kasus di sejumlah daerah selain kawasan Jawa-Bali adalah sebesar 61,95 persen dari seluruh kasus nasional.
“Kalau kita lihat kasus Sumatera recovery rate-nya mencapai 93,52 persen. Kemudian kasus fatality rate-nya adalah 3,49 persen, dan kasus aktif dari tanggal 9 hingga 19 September turun 80,52 persen,” ujarnya saat menggelar konferensi secara virtual, Senin, 20 September.
Kemudian terkait dengan Nusa Tenggara, Airlangga menginformasikan bahwa recovery rate sebesar 95,78 persen, fatality rate 2,3 persen, dan penurunan kasus harian adalah sebesar 86,75 persen.
“Lalu Kalimantan recovery rate-nya adalah 94,27 persen, fatality rate 3,15, serta penurunan kasus minus 81,48 persen,” tutur dia.
Selanjutnya adalah Sulawesi recovery rate tercatat 94,61 persen, fatality rate 2,61 persen, dan penurunan kasus sejak 9 hingga 17 September adalah 81,13 persen.
Sedangkan Maluku dan Papua memiliki angka kesembuhan 95,59 persen, fatality rate 1,6 persen, dan penurunan kasusnya adalah sebesar 87,71 persen.
BACA JUGA:
“Jadi kalau kita lihat tingkat kesembuhan nasional adalah 95 persen, dan luar Jawa-Bali sebesar 94,17 persen. Lalu terkait rata-rata kematian nasional di luar Jawa Bali adalah 3,07 persen dibandingkan dengan nasional 3,3 persen,” jelas dia.
Pada kesempatan tersebut Airlangga juga mengumumkan jika pemerintah memutuskan untuk memperpanjang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di luar Jawa untuk dua pekan mendatang.
“Tadi sesuai dengan arahan Bapak Presiden akan dilakukan perpanjangan PPKM selama dua pekan ke depan, yaitu mulai 21 September sampai dengan 4 Oktober 2021,” tegasnya.