JAKARTA - Pesawat Batik Air ID-6506 dari Jakarta melalui Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta menabrak jembatan penghubung penumpang (garbatara) saat tiba di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan pesawat mendarat di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai dengan mulus dan bersiap menuju landas parkir (apron) yang telah ditentukan. Rencana akan menggunakan fasilitas jembatan penghubung gedung terminal ke pesawat udara atau garbarata (aviobridge).
Danang menjelaskan proses parkir dijalankan sesuai standar operasional prosedur (SOP), komunikasi dan koordinasi antara awak pesawat dengan petugas darat yang memberikan komando kepada pilot untuk memarkirkan pesawat (marshaller).
"Saat koordinasi masih berlangsung, tiba-tiba bagian atas permukaan mesin pesawat nomor satu (sebelah kiri) menyentuh bagian ujung garbarata," katanya, saat dihubungi VOI, Minggu, 23 Mei.
Atas kejadian tersebut, kata Danang, proses penurunan (disembark) seluruh tamu, kru pesawat dan barang bawaan menggunakan tangga manual. Penanganan berjalan dengan lancar dan sesuai prosedur.
BACA JUGA:
Mengenai penyebab, Danang mengatakan saat ini Batik Air bersama dengan pihak terkait sedang melakukan proses investigasi.
"Batik Air meminimalisir dampak yang timbul, agar operasional penerbangan Batik Air lainnya tetap berjalan normal (tidak terganggu)," jelasnya.
Namun, Danang memastikan sebelum keberangkatan pesawat (pre flgiht check) telah menjalani pemeriksaan secara menyeluruh. Pesawat dinyatakan laik terbang dan beroperasi (airworthinessfor flight).
"Batik Air senantiasa patuh menjalankan operasional dan layanan penerbangan berdasarkan ketentuan atau peraturan yang berlaku dengan tetap memperhatikan faktor-faktor yang memenuhi aspek keselamatan keamanan serta sebagaimana pedoman protokol kesehatan," ucapnya.
Pesawat Batik Air ID-6506 membawa 119 penumpang dan empat kru dari Bandara Soekarno Hatta.