JAKARTA - Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan Bank Indonesia (BI) diperkirakan bakal tetap mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) pada level 5,75 persen.
Sebagai informasi, BI sudah mempertahankan BI Rate di level 5,75 persen selama dua bulan berturut-turut, setelah Januari 2025 memangkas suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin (bps) dari 6,00 persen menjadi 5,75 persen.
Menurutnya, dengan mempertahankan BI Rate pada level tersebut mengindikasikan kebijakan moneter yang pro-stability dengan mempertimbangkan BI mengutamakan stabilitas nilai tukar di tengah ketidakpastian global yang tinggi akibat perang dagang, tekanan inflasi dari kebijakan tarif AS, serta volatilitas pasar keuangan internasional.
"Dengan mempertahankan suku bunga tetap di level 5.75 perseb, BI berupaya menjaga daya tarik aset dalam negeri, sehingga mencegah capital outflow yang berpotensi memperlemah Rupiah secara signifikan," ujarnya kepada VOI, Rabu, 23 April.
Josua menyampaikan, dalam jangka pendek dan menengah, ketidakpastian global masih cukup tinggi, sehingga mendorong investor untuk mengambil sikap menghindari risiko dan mengalihkan modal mereka ke aset-aset yang lebih aman (safe haven).
Selain itu, Josua menyampaikan dengan kondisi defisit transaksi berjalan (CAD) Indonesia yang berpotensi melebar karena agenda pemerintah yang pro-pertumbuhan dan peningkatan impor.
BACA JUGA:
Dia bilang, dengan pemangkasan suku bunga berisiko memperbesar tekanan defisit transaksi berjalan dan melemahkan stabilitas eksternal, terutama ketika ekspor terancam melemah akibat perang tarif global.