Bagikan:

JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan melaporkan Indeks Menabung Konsumen (IMK) pada bulan Februari 2025 mencapai level 80,2, menguat 0,9 poin dari posisi bulan sebelumnya.

Direktur Grup Riset LPS, Seto Wardono mengatakan, penguatan IMK pada bulan Februari sejalan dengan kenaikan komponen Indeks Waktu Menabung (IWM) sebesar 2,8 poin pada periode yang sama ke level 90,8, sementara Indeks Intensitas Menabung (IIM) turun terbatas 1,0 poin ke level 69,6.

Berdasarkan survey yang dilakukan kepada masyarakat, terdapat beberapa alasan masyarakat salah satunya peningkatan pendapatan.

"Terus kemudian ada tambahan pendapatan ya, misalnya dari THR, bonus dan bantuan sosial," ujarnya yang dikutip Selasa, 18 Maret.

Lebih lanjut, Seto menjelaskan, konsumen mengalokasikan sebagian pendapatannya untuk berbelanja menyambut bulan puasa dan Idulfitri.

Pergerakan IMK pada sebagian kelompok pendapatan rumah tangga (RT) cenderung menguat pada Februari 2025. Kenaikan terbesar IMK terlihat pada kelompok RT berpendapatan hingga Rp1,5 juta per bulan atau naik 20,0 poin dan RT berpendapatan di atas Rp7 juta per bulan naik naik 11,9 poin.

Khusus kelompok RT dengan pendapatan di atas Rp7 juta per bulan, IMK tercatat konsisten di atas level 100. Sebaliknya, IMK RT berpendapatan di atas Rp1,5 juta hingga Rp3 juta per bulan dan kelompok RT berpendapatan di atas Rp3 juta hingga Rp7 juta per bulan mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,4 poin dan 3,0 poin MoM.

Hasil SKP LPS terkini juga menunjukkan perbaikan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) hingga menjadi di atas 100 pada bulan Februari 2025. IKK Februari 2025 mencapai 107,1, naik sebesar 11,4 poin MoM.

Perkembangan ini menunjukkan persepsi konsumen yang optimis terhadap kondisi ekonomi nasional dan di wilayahnya.

Peningkatan juga terlihat pada dua komponen IKK, yaitu Indeks Situasi Saat Ini (ISSI) maupun Indeks Ekspektasi (IE). ISSI meningkat ke level 84,8 dari posisi Januari 2025 yang tercatat sebesar 74,5. Sementara itu, IE meningkat ke level 123,9 dari 111,6 pada Januari 2025.

Selain faktor penyaluran bantuan sosial (bansos) dan perbaikan infrastruktur umum, perbaikan persepsi konsumen pada bulan lalu ditopang oleh sejumlah hal, seperti peningkatan harga jual produk masyarakat, panen tanaman pangan yang berhasil dengan baik, serta tekanan kenaikan harga sembako dan harga lainnya yang mereda.

Hal ini sejalan dengan dimulainya panen raya tanaman pangan di sejumlah sentra produksi, diskon tarif listrik yang mendorong tingkat inflasi menurun, perbaikan infrastruktur umum jelang hari raya, dan ekspektasi kenaikan penjualan produk masyarakat.

Ditinjau berdasarkan pendapatan rumah tangga (RT), IKK pada seluruh kelompok menguat pada Februari 2025 dan berada di atas level 100. Kenaikan IKK tertinggi terlihat pada kelompok RT berpendapatan hingga Rp1,5 juta/bulan (naik 13,5 poin MoM) dan RT berpendapatan di atas Rp1,5 juta hingga Rp3 juta/bulan (naik 13,7 poin).

Sementara itu, IKK RT berpendapatan di atas Rp3 juta hingga Rp7 juta/bulan dan RT berpendapatan di atas Rp7 juta/bulan masing-masing menguat 9,7 poin dan 0,4 poin.