Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok pangan aman menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Hal itu bertujuan mendukung kestabilan pasokan serta kebutuhan masyarakat selama periode liburan akhir tahun.

”Alhamdulillah, stok kita aman. Terutama untuk stok beras kami sudah diskusi dan komunikasi dengan Bulog itu ada 2 juta ton,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dilansir ANTARA, Senin, 23 Desember.

Selain beras, Mentan menyebutkan kecukupan sejumlah komoditas lainnya, seperti telur, ayam, cabai, dan lainnya.

Tidak hanya kecukupan produksi yang aman, harga komoditas juga terpantau stabil.

"Jadi sangat aman, telur ayam, cabai, sangat aman. Bahan pangan juga terjadi penurunan,” ungkapnya.

Mentan juga mengungkapkan hasil kunjungan lapangan ke sejumlah daerah yang menunjukkan tren positif terhadap stabilitas harga komoditas strategis. Salah satu contohnya adalah harga cabai yang mengalami penurunan signifikan.

Karena itu, Kementan akan terus memantau perkembangan dan bersinergi dengan berbagai pihak untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan bahan pangan di seluruh masyarakat Indonesia selama periode Natal dan tahun baru.

Tidak hanya itu, menyambut tahun 2025, Kementan telah mempersiapkan langkah strategis untuk mendukung program besar Presiden Prabowo Subianto.

Mulai dari pembahasan pupuk subsidi, perbaikan irigasi, dukungan kepada program pangan bergizi, serta utamanya strategi mewujudkan swasembada pangan.

”Kemudian rencana kita ke depan 2025, kita sudah siapkan dari sekarang. Kita kerja keras agar swasembada secepat-cepatnya sesuai arahan Presiden Prabowo,” kata Mentan.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) memastikan, stok pangan cukup untuk Natal dan Tahun Baru.

Zulhas memastikan pasokan beras, garam, gula, daging ayam, dan telur memadai.

"Natal dan tahun baru aman. Jadi, Natal dan tahun baru beras cukup, garam cukup, daging ayam, telur cukup, gula cukup," kata Zulhas.

Dia berujar, stok beras nasional saat ini mencapai 8,5 juta ton dari Bulog, masyarakat, dan pengecer.

Tak hanya itu, produksi beras tahun depan diperkirakan mencapai 32 juta ton dan mencukupi kebutuhan konsumsi.