Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Heru Widodo mengungkapkan pada angkutan penyebrangan periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) kali ini ada dua tantangan yang dihadapi.

“Sebenarnya tantangan kita (di angkutan Nataru) ada dua. Pertama lonjakan penumpang dan kedua cuaca extrem,” kata Heru dalam konferensi pers di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis, 19 Desember.

Berdasarkan survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan, akan ada sebanyak 110,67 juta pergerakan masyarakat selama periode Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, di mana 53,8 persen di antaranya akan melakukan pergerakan menggunakan kendaraan pribadi.

Mengacu pada data tersebut, sambung Heru, ASDP memproyeksikan jumlah penumpang yang menggunakan angkutan penyebrangan mencapai 3.070.317 penumpang di 13 lintasan nasional.

Sementara itu, jumlah kendaraan diperkirakan mencapai 769.258 kendaraan.

Rinciannya, kendaraan roda dua sebanyak 223.562 dan roda empat 341.637 kendaraan.

Kemudian untuk kendaraan bus mencapai 30.078 dan kendaraan truk mencapai 173.946.

Heru menyampaikan bahwa untuk mengantisipasi jumlah lonjakan kendaraan tersebut, ASDP bersama dengan Korlantas Polri akan menerapkan delaying sistem di rest area yang akan menuju Pelabuhan Merak.

Lebih lanjut, Heru mengatakan, delaying sistem tersebut berguna untuk mengurai jumlah kendaraan yang berada di Pelabuhan. Sehingga tidak ada kemacetan di Pelabuhan Merak.

“Delaying sistem ini adalah untuk mengantisipasi supaya masyarakat yang menggunakan kendaraan tidak langsung Menuju ke pelabuhan. Jadi kita delay dulu, ketika nanti di pelabuhan itu sudah mulai terkondisi dengan baik maka nanti delaying itu akan kita buka,” katanya.

Tantangan ke dua, kata Heru, adalah cuaca extrem yang terjadi pada periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Mengacu pada data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) cuaca extrem terjadi mulai Desember hingga Januari 2025.

Untuk mengatasi hal tersebut, sambung Heru, ASDP akan terus berkordinasi dengan lintas terkait. Baik dari BMKG dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP).

“Nah ini perlu kordinasi yang bagus, jangan nanti cuacanya extrem, KSOP mengeluarkan jadwal kapal ini nanti harus kita ikutin itu. Oleh karena itu kerjasama yang baik antar lintas sektor akan menjadi penentu pelayanan di Natal dan Tahun Baru,” katanya.