Bagikan:

LABUAN BAJO – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren pelemahan selama seminggu terakhir, dengan penurunan sebesar 1,85 persen menurut data RTI.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, menjelaskan bahwa pergerakan IHSG dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi domestik dan global. Ia menyoroti bahwa situasi geopolitik di Timur Tengah dan pelaksanaan pemilu di Amerika Serikat juga berperan penting dalam pergerakan indeks tersebut.

“Selain itu, kondisi perusahaan pasar juga turut memengaruhi,” ungkap Iman dalam acara Capital Market Journalist Workshop, pada Kamis, 31 Oktober.

Iman menambahkan bahwa investor saat ini sedang menunggu langkah-langkah konkret dari Presiden Prabowo Subianto dan Kabinet Merah Putih dalam 100 hari kerja pemerintahan baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Adapun, IHSG diperkirakan akan bergerak dalam rentang terbatas hingga akhir tahun 2024, dengan target penutupan antara 7.700 hingga 7.800 pada bulan Desember.

Sebelumnya, Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi menyampaikan pasar masih dipengaruhi rilis kinerja emiten di kuartal III 2024, di mana beberapa perusahaan menunjukkan kinerja di bawah ekspektasi pasar sehingga mendorong pelemahan harga.

"Selain itu, penguatan harga emas di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga paska rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang melemah membuat investor shifting ke aset safe havens," kata Audi beberapa waktu lalu.