JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur Adik Dwi Putranto berharap kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dapat mendukung iklim usaha yang kondusif di provinsi ini terutama di tengah ketidakpastian global.
"Pelaku usaha di provinsi yang memberikan kontribusi terbesar kedua setelah DKI Jakarta ini berharap di bawah kepemimpinan Prabowo dan Gibran semakin kondusif," katanya di Surabaya, Jawa Timur, dikutip dari Antara, Kamis 24 Oktober.
Adik menjelaskan, kontribusi Jatim terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sudah sangat besar yaitu mencapai sekitar 14,43 persen dan 25,30 persen terhadap PDRB Pulau Jawa.
Sementara berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi Jatim pada Triwulan III-2024 mencapai Rp39,69 triliun yakni meliputi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp13,88 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp25,81 triliun.
Angka itu menunjukkan peningkatan sebesar dua persen secara tahunan (year-on-year) dan 11,6 persen secara triwulanan (Q to Q) dengan total capaian kumulatif Januari hingga September 2024 mencapai Rp111,4 triliun.
Realisasi kumulatif tersebut telah mencapai 74,9 persen dari target BKPM sebesar Rp148,8 triliun dan 96,9 persen dari target Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Timur sebesar Rp115 triliun.
Menurut Adik, pencapaian tersebut akan bertambah naik seiring peningkatan investasi yang masuk Jatim.
Oleh sebab itu, Jatim membutuhkan dukungan dari Kabinet Merah Putih seperti melalui pemberian kemudahan-kemudahan berusaha sehingga banyak investasi akan datang.
Terlebih, Jatim memiliki banyak potensi besar termasuk dalam hilirisasi, industri hijau, industri biru seperti perikanan, akuakultur, pelayaran, energi, pariwisata, dan bioteknologi kelautan.
BACA JUGA:
Upaya dorongan kepemimpinan Prabowo dan Gibran pada iklim berusaha di Jatim pun pada akhirnya dinilai akan mampu berkontribusi terhadap target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar delapan persen pada 2025.
Jatim kini juga semakin menarik bagi investor karena akan menjadi Hub Ibu Kota Nusantara (IKN) atau menjadi center of gravity bagi Indonesia.
"Ketika pemerintah akan membuat sebuah kebijakan maka kolaborasi pemerintah dan pengusaha harus dipertegas dengan adanya riset sehingga kebijakan yang dihasilkan memacu pertumbuhan ekonomi seperti yang diharapkan," kata Adik.