Bagikan:

JAKARTA - Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) terus berkembang dengan pesat sebagai organisasi inklusif yang menghimpun berbagai sumber daya untuk membangun sinergi antarpemangku kepentingan dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Kini, MES aktif di 30 provinsi, 129 kabupaten/kota, dan 24 negara.

Ketua Umum PP MES, Erick Thohir, menyampaikan apresiasinya atas perkembangan ini dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris IV PP MES, Dr. Teguh Santosa, saat pelantikan Pengurus Wilayah MES Kalimantan Tengah di kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Palangka Raya, Rabu, 9 Oktober 2024. Erick menekankan bahwa dampak dari berbagai kegiatan MES semakin luas dan terorganisasi dengan baik, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

"Perkembangan ini memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah, serta memudahkan koordinasi di berbagai daerah. Ini juga membuka peluang untuk akselerasi aktivitas ekonomi syariah di masyarakat yang lebih luas," ujar Erick Thohir, yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, 10 Oktober.

Pengurus Wilayah MES Kalimantan Tengah yang baru dilantik dipimpin oleh Ketua Umum Hj. Norhani dan Sekretaris Umum Heru Hidayat. Hadir dalam acara tersebut, Plt. Sekda Kalimantan Tengah M. Katma F. Dirun yang mewakili Gubernur, serta Pj Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu, yang juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Daerah MES Palangka Raya. Selain itu, pengurus daerah dari beberapa kabupaten/kota di Kalimantan Tengah, seperti Barito Utara, Kotawaringin Timur, dan Kapuas, juga turut hadir.

Erick Thohir juga menyoroti hasil Rapat Konsolidasi Wilayah MES Se-Kalimantan yang diadakan pada 6-7 September 2024 di Pontianak, Kalimantan Barat. Beberapa program strategis telah diputuskan, termasuk pelatihan dan sertifikasi halal bagi UMKM, serta peningkatan kapasitas pelaku UMKM dan pendampingan sertifikasi halal.

"Kami berharap program-program ini tidak hanya mencapai target jangka pendek, tetapi juga membawa dampak luas dan berkelanjutan bagi kemajuan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia," lanjut Teguh.

Dalam sambutannya, Plt. Sekda Kalimantan Tengah, M. Katma F. Dirun, juga berharap MES dapat membersihkan citra ekonomi syariah yang sempat dirusak oleh praktik lembaga keuangan abal-abal di Palangka Raya yang mengaku sebagai lembaga syariah namun beroperasi sebagai rentenir.

Sosialisasi Pertashop Pondok Pesantren

Seusai pelantikan, diadakan sosialisasi terkait program Pertashop yang menjadi salah satu program kerja MES untuk mendukung distribusi bahan bakar minyak (BBM) satu harga secara nasional. Program ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem ekonomi pesantren dan memberi manfaat bagi masyarakat desa.

Sosialisasi ini menghadirkan beberapa pembicara, termasuk Ketua Tim Percepatan Pertashop Pondok Pesantren Kementerian BUMN, Dr. Jaenal Aripin, dan perwakilan dari Pertamina, serta Bank Syariah Indonesia (BSI). Program ini merupakan hasil kerja sama antara PT Pertamina, BSI, dan MES, yang dimulai dengan penandatanganan MoU pada 4 Juni 2021 lalu dan disaksikan oleh Wakil Presiden RI K.H. Ma’ruf Amin serta Ketua Umum PP MES, Erick Thohir.

Melalui kolaborasi ini, diharapkan pesantren dapat menjadi pusat ekonomi syariah yang tidak hanya melayani kebutuhan pesantren itu sendiri, tetapi juga memberi dampak positif bagi masyarakat sekitarnya.