Bagikan:

JAKARTA - Pembangunan jalur ganda atau double tack kereya antara Bogor Paledang-Cicurug, telah rampung.

Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan melalui Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Bandung (BTP Bandung) menyebut total anggaran mencapai Rp2,2 triliun.

Kepala BTP Bandung Endang Setiawan mengatakan jalur ganda atau double track kereta api lintas Bogor-Sukabumi itu dibangun sepanjang 26,6 km/sp.

“Selama 10 tahun terakhir, kami telah merampungkan pembangunan jalur ganda antara Bogor Paledang-Cicurug, pembangunan dan penataan stasiun serta peningkatan keselamatan perkeretaapian pada lintas Bogor-Sukabumi, dengan total anggaran Rp2,2 triliun,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu, 6 Oktober.

Endang mengatakan bahwa pembangunan jalur ganda ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan keamanan dan volume perjalanan kereta api.

Dalam proses pembangunan jalur ganda ini, sambung dia, DJKA berusaha memberikan kebermanfaatan kepada sekitar dengan melaksanakan program padat karya Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM 70 Tahun 2021.

“Dengan adanya program padat karya ini maka kami dapat memberdayakan dan membantu perekonomian masyarakat sekitar,” jelasnya.

Selain jalur ganda, lanjut Endang, selama 10 tahun terakhir, DJKA Kemenhub membangunan dan melakukan penataan stasiun di sepanjang jalur lintas Bogor-Sukabumi demi meningkatkan kualitas pelayanan penumpang kereta api.

”Stasiun-stasiun yang berada pada lintas Bogor-Sukabumi ini juga merupakan area strategis yang dekat dengan lokasi wisata sehingga kami harap masyarakat yang ingin berlibur di sekitar Bogor atau Sukabumi dapat memanfaatkan moda transportasi kereta api,” ujar Endang.

Ia mengatakan, DJKA juga mengutamakan keselamatan pengguna jalan dengan membangun perlintasan tidak sebidang pada lintas Bogor-Sukabumi.

Caranya dengan membangun Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), Underpass serta Overpass.

Selain jalur ganda, DJKA Kemenhub juga membangun skybridge yang menyambungkan Stasiun Bogor Paledang dan Stasiun Bogor Kota.

”Target kami skybridge dapat dioperasikan pada tahun 2024 ini dan kami berharap dengan adanya skybridge dapat memudahkan akses penumpang kereta api,” ujar Endang.

Endang bilang, pembangunan skybridge dan Stasiun Bogor Paledang total anggaran yang dikeluarkan yaitu Rp95 miliar.

Skybridge yang terletak di Stasiun Bogor Paledang ini memiliki panjang 200 meter (m) dan dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan keamanan pengguna kereta api serta pengoperasian kereta api.

Dengan upaya mendukung ekonomi masyarakat, DJKA juga menyediakan tempat bagi pelaku UMKM di dalam Stasiun Bogor Paledang.

”Skybridge ini terhubung langsung dengan Taman Topi Square dan Alun-Alun Kota Bogor dengan tujuan agar kami dapat sedikitnya membantu para pelaku UMKM di sekitar stasiun,” tutur Endang.