Bagikan:

JAKARTA - PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menandatangani Nota Kesepahaman bersama Pemerintah Kota Baubau untuk menghadirkan pasokan energi yang lebih bersih melalui program gasifikasi pembangkit listrik di kawasan tersebut.

Direktur Gas dan BBM PLN EPI, Rakhmad Dewanto menjelaskan, kerja sama ini menandai langkah awal pengembangan infrastruktur gas yang akan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak (BBM) dan menghadirkan gas alam cair (LNG) sebagai sumber energi utama.

Rakhmad bilang, melalui program ini, diharapkan dapat mengurangi emisi karbon sebesar 1,45 juta ton per tahun dan meningkatkan efisiensi biaya bahan bakar hingga Rp7,2 triliun per tahun.

"Dengan adanya terminal konsolidasi gas, kami berharap kota Baubau dan wilayah sekitarnya akan mendapatkan pasokan energi yang lebih bersih dan efisien. Ini juga akan membuka peluang bagi pengembangan industri lokal," kata Rakhmad dalam keterangan kepada media, Jumat, 4 Oktober.

Ia menambahkan, program gasifikasi ini meliputi lebih dari 22 pembangkit yang sebelumnya menggunakan BBM, yang akan beralih ke gas alam cair. Tahap pertama dari proyek ini diproyeksikan akan selesai pada tahun 2025 dengan dukungan penuh dari Pemerintah Daerah dan mitra bisnis internasional.

Selain mendukung sektor energi, program gasifikasi ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri lain di Baubau, apalagi dengan penggunaan LNG sebagai sumber energi yang lebih murah dan ramah lingkungan. PLN EPI terus berkomitmen untuk menyediakan solusi energi primer yang terintegrasi, serta mengembangkan rantai pasok energi yang berkelanjutan di Indonesia Timur.

"Kerjasama antara PLN EPI dan Pemerintah Kota Baubau menjadi bukti nyata dari sinergi antara sektor publik dan swasta dalam menghadapi tantangan energi di masa depan, serta komitmen bersama untuk menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan bagi generasi mendatang," tandasnya.