JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan pembangunan Proyek Pipa Gas Transmisi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap II, Ruas Batang - Cirebon - Kandang Haur, akan secara langsung dapat mendorong pemanfaatan jaringan gas untuk rumah tangga (jargas).
Menteri Bahlil dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa 1 Oktober, mengatakan melalui pembangunan transmisi pipa gas wilayah itu, bakal menghilangkan stigma sulit untuk mendapatkan gas.
"Kalau dengan jargas ini terjadi, harganya jauh lebih murah daripada LPG, dan tidak ada lagi orang mengatakan bahwa kita susah gas, dan LPG 3 kilogram naik harga. Ini pemerintah lagi mendesain bagaimana caranya agar saluran-saluran pipa ini bisa sampai ke rumah tangga," ujar Menteri Bahlil, dikutip dari Antara.
Dirinya menyampaikan peresmian dimulainya proyek Cisem II yang dilakukan pada Senin (30/9) di Jawa Tengah tersebut, bakal dibangun sepanjang 245 kilometer dan menggunakan kontrak tahun jamak (Multi Years Contract) berbasis Anggaran Pengeluaran Belanja Negara (APBN).
Ia mengatakan upaya tersebut merupakan langkah strategis pemerintah untuk menghubungkan jaringan transmisi pipa gas bumi dari Jawa Timur hingga Sumatera, dengan yang sudah terpasang yakni jaringan Gresik-Semarang (Gresem), disambungkan dengan Cisem yang bakal terhubung dengan jaringan Sumatera Selatan ke Jawa Barat (SSWJ), dan ke depannya juga akan dibangun jaringan pipa gas bumi Dumai - Sei Mangkei (Dusem) di Sumatera.
Ia mengatakan dalam Proyek Pipa Gas Cisem Tahap II ini, anggaran yang digelontorkan sebesar Rp2,7 triliun dari APBN yang akan dikerjakan selama 18 bulan selama tiga tahun yang ditargetkan rampung pada kuartal I tahun 2026.
SEE ALSO:
Adapun penerima manfaat dari pembangunan proyek Cisem II adalah Kilang Balongan, berbagai industri di wilayah Jawa Barat, jargas rumah tangga, serta tambahan kebutuhan dari Pupuk Kujang.
Pihaknya memastikan keberadaan proyek Cisem Tahap II akan melengkapi Cisem Tahap I dengan panjang 60 kilometer yang telah selesai dibangun pada tahun 2023 dan sudah beroperasi untuk memasok kebutuhan gas bumi di Kawasan Industri Kendal per 17 November 2023, serta Kawasan Industri Batang per 27 Juli 2024.