JAKARTA - Indonesia Financial Group (IFG), Holding BUMN Asuransi, Penjaminan, dan Investasi senantiasa mendorong PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) dan seluruh Anggota Holding untuk fokus memperkuat tata kelola bisnis dan operasional perusahaan berdasarkan prinsip good corporate governance untuk tumbuh sebagai perusahaan yang sehat ke depan.
Sekretaris perusahaan IFG Oktarina Dwidya Sistha mengatakan, sejak didirikan hingga kini, IFG menyadari sepenuhnya mandat yang diberikan untuk melakukan perbaikan dan penguatan pada dimensi masa lalu, terutama terhadap praktik bisnis dan operasional perusahaan.
Perbaikan dan penguatan itu dilakukan melalui inisiatif untuk memperkuat pengaruh dan daya saing IFG dan Anggota Holding di pasar dalam negeri sekaligus membangun fondasi yang kokoh dalam hal keberlanjutan bisnis yang sehat dan berkelanjutan melalui inovasi yang terukur, model bisnis yang solid, dan pengelolaan manajemen risiko yang tepat.
Untuk asuransi umum, IFG mendorong perusahaan seperti Jasindo meningkatkan pangsa pasar bisnis asuransi umum dan menjadi market leader nomor satu di lini bisnis yang ditargetkan. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah mengembangkan peran perusahaan asuransi di ekosistem IFG menjadi risk manager partner bagi mitra maupun nasabahnya.
Di sisi lain, IFG juga memastikan operational excellence dengan memanfaatkan teknologi informasi. Pasalnya, operational excellence merupakan kebutuhan dasar dalam berkompetisi di pasar dan mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
“Tekad utama kami adalah membawa IFG sebagai konglomerasi keuangan yang memiliki best practices berlandaskan pada tata kelola perusahaan yang prudent, sehat, dan berkelanjutan saat ini dan ke depan,” ujar dia, dalam keterangan tertulis, Senin 2 September.
Sistha menegaskan, pihaknya mendukung penuh upaya pemberantasan korupsi yang saat ini dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap praktik masa lalu yang terjadi di Jasindo.
“Kami menghormati proses hukum yang sedang berlangsung. Hal ini tentu saja sejalan dengan upaya kami dalam melakukan perbaikan dan penguatan, termasuk membenahi fokus dan model bisnis Anggota Holding demi pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan,” katanya.
Seperti diketahui, dua kasus hukum Jasindo yang tengah diproses di KPK terjadi sebelum 2019. Dengan spirit perbaikan dan penguatan tersebut, sejak 2021 Jasindo telah melakukan transformasi di segala lini, baik bisnis maupun tata kelola.
BACA JUGA:
Sistha menambahkan, dengan mendorong Jasindo fokus pada core bisnis perusahaan, antara lain di bisnis kargo, properti, engineering, marine hull, kendaraan bermotor, satelit, dan liability, transformasi tersebut berdampak pada pertumbuhan kinerja perusahaan yang positif.
Seperti diketahui, pasca melakukan penyehatan dan pembenaran internal, Jasindo membukukan kinerja gemilang pada semester I 2024. Pendapatan premi perusahaan tersebut naik 24,42 persen YoY menjadi Rp1,77 triliun, sehingga laba perusahaan meningkat signifikan 656,42 persen YoY menjadi Rp120,89 miliar dibandingkan periode sebelumnya.
“Kami terus mendorong Jasindo untuk bertumbuh sehat dengan mengedepankan transparansi dan integritas. Lebih dari itu, Jasindo juga harus hadir untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat,” tutup dia.